Mohon tunggu...
bagas
bagas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Keluarga dalam Membangun Demokrasi yang Beradab

7 Juli 2024   17:13 Diperbarui: 7 Juli 2024   17:17 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi Yang Beradab

Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi, yaitu sebuah sistem politik yang menempatkan rakyat pada posisi utama dan paling berdaulat di negara ini. Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu "demos" yang berarti rakyat dan "kratos" yang berarti pemerintahan atau kekuasaan (Kaelan dan Zubaidi, 2007). Berdasarkan arti kata secara etimologis tersebut dapat disimpulkan bahwa kata demokrasi secara umum berarti "kekuasaan rakyat" atau "rakyat berkuasa" yang dalam bahasa Inggris sering disebut dengan ungkapan government of rule by the people. Sedangkan demokrasi secara istilah, Joseph A. Schmeter berpendapat bahwa "demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat."

Dalam membangun demokrasi yang beradab, peran keluarga memiliki pengaruh yang signifikan. Keluarga memainkan peran penting dalam membentuk dasar demokrasi yang beradab pada anak-anak, termasuk mengajarkan nilai keadilan, kesetaraan, dan pentingnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Menurut KBBI, demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya. Sedangkan. keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin ataupun kebaikan budi pekerti. Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari demokrasi berkeadaban itu sendiri adalah sebuah sistem pemerintahan berlandaskan nilai-nilai keadaban dan kesopanan dengan mengutamakan persamaan hak dan kewajiban warga negaranya. Dengan mewujudkan demokrasi yang beradab ini diharapkan dapat membangun sebuah sistem politik yang baik dan berkualitas sehingga mampu menghasilkan kebijakan-kebijakan yang menjujung nilai-nilai Pancasila dan pro terhadap keberlangsungan hidup masyarakat.

Peran Keluarga Dalam Membangun Demokrasi Yang Beradab

Membangun masyarakat yang berdemokrasi berkeadaban dapat dimulai dari tingkat keluarga. Bukan hanya di ranah pemerintahan, demokrasi juga patut diterapkan di lingkungan masyarakat paling inti yaitu keluarga. Sebagian besar manusia hidup di dalam lingkungan keluarga sehingga keluarga memiliki peranan yang sangat penting di dalam pelaksanaan demokrasi dan guna membangun demokrasi yang beradab. Keluarga-keluarga yang demokratis akan membentuk masyarakat yang demokratis dan jika berkembang akan membentuk kehidupan bernegara yang demokratis. Mengingat betapa pentingnya kehidupan di dalam keluarga, berikut adalah penjelasan mengenai betapa pentingnya peran keluarga dalam mendukung dan memperkuat demokrasi.

  • Pendidikan Politik Awal
    Keluarga berperan sebagai lembaga pertama di mana individu memperoleh pengetahuan awal mereka tentang sistem politik dan nilai-nilai demokrasi. Melalui interaksi sehari-hari, orang tua dapat mengajarkan pentingnya partisipasi, tanggung jawab, dan hak asasi manusia kepada anak-anak mereka. Diskusi terbuka tentang isu-isu politik dan keterlibatan dalam kegiatan demokratis di rumah dapat membentuk pemahaman yang kuat tentang hak dan kewajiban warga negara.
  • Pembentukan Nilai Kewarganegaraan
    Keluarga juga berperan dalam membentuk nilai-nilai kewarganegaraan yang mendasar. Sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang demokratis dapat ditanamkan sejak dini. Dengan memberikan contoh langsung melalui tindakan positif, keluarga menjadi pilar dalam membentuk karakter yang mencintai keadilan, kesetaraan, dan kebebasan.
  • Pembelajaran Melalui Partisipasi
    Melibatkan anggota keluarga dalam kegiatan demokratis di komunitas lokal juga merupakan metode efektif untuk memperkenalkan konsep demokrasi. Dengan berpartisipasi dalam pemilihan umum, diskusi warga, atau kegiatan sosial lainnya, anggota keluarga dapat merasakan dampak langsung dari partisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dapat merangsang minat dan keterlibatan dalam proses demokratis lebih lanjut.
  • Penciptaan Lingkungan Diskusi Terbuka
    Keluarga menciptakan lingkungan di mana diskusi terbuka dan konstruktif dianjurkan. Memahami bahwa setiap individu memiliki pandangan dan pengalaman unik penting dalam mendukung pluralisme, keluarga dapat menjadi tempat di mana anggota keluarga belajar mendengarkan dan menghormati pandangan orang lain. Kemampuan ini adalah landasan penting untuk masyarakat yang demokratis.
  • Kesadaran Terhadap Hak Asasi Manusia
    Pentingnya hak asasi manusia dalam konteks demokrasi perlu disadari dan dihormati di tingkat keluarga. Keluarga dapat mengajarkan tentang hak asasi manusia, keadilan, dan tanggung jawab individu dalam menjaga hak dan kebebasan bersama. Dengan menyadari nilai-nilai ini, anggota keluarga dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.

Dengan demikian, peran keluarga dalam demokrasi tidak boleh diabaikan. Pendidikan politik, pembentukan nilai-nilai kewarganegaraan, partisipasi aktif, diskusi terbuka, dan kesadaran akan hak asasi manusia adalah elemen-elemen kunci yang dapat ditanamkan oleh keluarga untuk memperkuat dasar demokrasi. Dengan melibatkan keluarga secara positif, kita dapat menciptakan masyarakat yang demokratis, inklusif, dan berdaya.

Demokrasi di dalam keluarga itu sangat penting. Dengan adanya kmunikasi dapat menghasilkan keputusan bersama-sama, dan hubungan yang terjadi dalam keluarga antara ibu, ayah dan anak akan berjalan dengan baik. Sikap demokratis haruslah kita lakukan sejak usia dini. Didalam menumbuhkan dan menanamkan sikap demokrasi diperlukan peran dari keluarga. Karena keluarga adalah kunci yang paling utama dalam keberhasilan dari melaksanakan demokrasi. Nilai-nilai demokrasi yang harus ditanamkan dalam lingkungan keluarga ialah :

  • Tidak ada diskriminasi
  • Adanya penghargaan atas partisipasi hidup bersama
  • Semua anggota keluarga bebas mengungkapkan keinginannya atau pendapatnya
  • Adanya penghargaan atas perbedaan
  • Tidak ada kekerasan

Kesimpulan

Dalam membangun demokrasi yang beradab ini peran keluarga menjadi landasan yang tak tergantikan dalam membentuk sikap, nilai, dan pemahaman anggota keluarga terhadap demokrasi. Peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab sangat penting, karena keluarga menjadi tempat pertama pembentukan nilai-nilai kewarganegaraan, toleransi, dan pastisipasi aktif dalam masyarakat. Dengan memberikan pendidikan yang inklusif dan mendukung perkembangan moral anak-anak, keluarga dapat menjadi kuat bagi demokrasi yang beradab.

Saran

Pentingnya ada penyadaran politik di tengah masyarakat dan dimulai dari keluarga. Karena keluarga adalah cikal bakal masyarakat yang sadar politik. Pendidikan demokrasi dalam keluarga harus dimulai dari pasangan suami istri, kemudian anak-anaknya dan anggota keluarga lainnya. Selama ini masih sedikit yang memahami pentingnya pendidikan demokrasi. Untuk meningkatkan peran keluarga dalam membangun demokrasi di masa depan, keluarga perlu memberikan penekanan pada nilai-nilai demokrasi, seperti rasa hormat terhadap perbedaan, keadilan, dan tanggung jawab social, agar anak-anak dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun