Mohon tunggu...
Bagas Pamungkas
Bagas Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, institut Agama Islam Negeri Parepare

Hobby olahraga dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Toleransi dan Moderasi Beragama Melalui Ramadhan

7 Januari 2025   16:25 Diperbarui: 7 Januari 2025   16:33 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ramadhan merupakan salah satu bulan yang ada di dalam kalender hijriah, yang mana di bulan ini kaum Muslimin diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh. Hukum dilaksanakannya puasa ini wajib dilaksanakan oleh setiap kaum muslimin yang telah memenuhi syarat-syarat untuk menjalankan ibadah puasa. Kewajiban menjalankan puasa satu bulan penuh ini di dasarkan pada Al-Qur'an, oleh karena itu seseorang yang tidak menjalankan kewajibannya untuk berpuasa selama satu bulan penuh dianggrap kafir serta tidak beriman kepala Allah swt.[1] 

 

Namun, dalam praktiknya, Ramadan juga menghadirkan tantangan yang beragam. Beberapa di antaranya adalah budaya konsumtif yang bertentangan dengan semangat kesederhanaan, gesekan sosial antar kelompok akibat kurangnya pemahaman terhadap pluralisme, serta fokus berlebihan pada ritual tanpa menggali makna spiritualnya. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan yang moderat untuk menjaga keseimbangan antara dimensi spiritual dan sosial Ramadan, sehingga esensinya tetap terjaga.

 

Di Indonesia, sebagai negara dengan masyarakat multikultural, Ramadan juga dapat menjadi momen strategis untuk memperkuat moderasi beragama. Moderasi beragama, yang mencakup toleransi, inklusivitas, dan keseimbangan, sangat penting dalam menciptakan harmoni di tengah keragaman. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai Ramadan sebagai sarana memperkuat moderasi beragama, serta menawarkan langkah konkret dalam menghadapi tantangan sosial yang muncul selama bulan suci ini.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode  kajian  pustaka  atau  studi  literatur.  Metode  penelitian  kajian  pustaka atau   studi   literatur   merupakan   metode   yang   efektif   dan   efisien   dalam mengumpulkan  data  dan  menganalisis  topik  penelitian  secara  menyeluruh. Metode kajian pustaka dapat digunakan untuk menganalisis artikel tentang Ramadan dan moderasi beragama dengan mengumpulkan, menelaah, dan menginterpretasikan berbagai sumber literatur yang relevan.[2]

 

PEMBAHASAN

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun