Mohon tunggu...
Bafadlol Muksit
Bafadlol Muksit Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, FISHUM, Prodi Ilmu komunikasi. "yen Abang yo sing mbranang, yen Putih yo sing Memplak"

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membakar Sampah, Bahayakah??

12 Oktober 2012   23:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:53 4374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buanglah sampah pada tempatnya, ya sebagai generasi sekarang kita harus turut menjaga lingkungan tempat kita tinggal dari yang namanya sampah. Sampah adalah materi sisa dalam sebuah proses. Sampah terbagi menjadi dua jenis yaitu sampah organik (dapat terurai) dan sampah anorganik (tidak terurai). Biasanya dalam rumah tangga sampah bisa berasal dari sisa makanan, perlengkapan rumah tangga yang tidak terpakai atau rusak, kertas, kardus, gelas, kain dan lainnya. Lantas biasanya barang sampah tersebut, dikumpulkan lalu dibakar. Nah, apakah sampah yang dibakar itu berbahaya? Kita tentu perlu mengetahuinya.

Sebelumnya kita harus mengetahui sumber – sumber sampah yang antara lain adalah sampah dari rumah taangga, sampah dari pertanian, sampah dari industry, sampah dari perdagangan, sampah dari pertambangan, sampah dari sisa bangunan dan masih banyak lainnya. Semuanya tidak berhenti pada masalah sampah semata. Di negeri kita, yang namanya sampah sudah akrab dengan masyarakat. Baik masalah yang sudah klasik (missal : pembuangan sampah) sampai daur ulang sampah. Biasanya banyak yang kemudian membakarnya.
Saat membakar sampah dalam tumpukan, banyak masyarakat yang hanya asal bakar saja, padahal ada akibatnya jika asal bakar sampah, karena tidak terjadi proses pembakaran yang baik. Masih terdapat senyawa – senyawa yang dapat membahayakan tubuh. Pembakaran yang baik adalah dengan membutuhkan Oksigen (O2) yang cukup. Berbeda saat membakar tumpukan sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup mendapatkan Oksigen sehingga menghasilkan CO2, tapi di dalam tumpukkan sampah akan kekurangan O2 sehingga yang dihasilkan adalah gas Karbon Monoksida (CO) yang membahayakan tubuh.

Apa itu gas Karbon Monoksida?
Gas Karbon Monoksida (CO) merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh kita secara massal. Gas ini pada umumnya tidak berwarna, tidak berbau dan berasa. Bila kita menghirup gas CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu. Dengan begitu, tubuh akan mengalami kekurangan Oksigen, yang dapat menyebabkan Penurunan kesadaran sehingga terjadi banyak kecelakaan, fungsi sistem kontrol syaraf turun yang dapat berujung kematian.

Selain itu asap yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah juga berbahaya. Masalah itu biasanya muncul dari sampah organik, yang dapat mengakibatkan partikel-partikel yang tak terbakar akan berterbangan, atau menghasilkan reaksi yang menghasilkan hidrokarbon berbahaya. Hidrokarbon berbahaya yang dihasilkan asap pembakaran sampah, termasuk senyawa penyebab kanker yaitu benzopirena, nyatanya mencapai 350 kali lebih besar dari asap rokok. Semakin jauh, kita bisa terjangkit kanker paru-paru, infeksi paru-paru, asma, atau bronkitis. Maka dari itu, seharusnya kita menggunakan masker, saat membakar sampah. Setidaknya dengan menggunakan masker, asap yang terhirup akan tersaring lebih dahulu. Selain itu kita juga tidak boleh lama – lama di sekitar tempat pembakaran sampah.
Belum lagi dengan gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah, yang juga dapat merusak atmosfer bumi. Gas tersebut adalah senyawa chlor, yang dihasilkan dari pembakaran plastik. Pembakaran bahan sintetis yang mengandung nitrogen, seperti nilon, busa poliuretan yang ada pada sofa atau karpet busa, juga membahayakan karena dapat menghasilkan gas HCN yang berbahaya. Proses pembakaran sampah walaupun skalanya kecil sangat berperan dalam menambah jumlah zat pencemar di udara terutama debu dan hidrokarbon. Membuang sampah di tempatnya memang belum cukup. Proses dalam menghancurkan sampah nyatanya masih jauh lebih ribet lagi. Sehingga pada dasarnya, kita pun perlu mengurangi sampah, terutama sampah-sampah yang susah mengurai.
Kita dapat mengantisipasi atau meminimalisasi hal berbahaya tersebut diatas dengan tidak membakar sampah plastik, sampah kertas atau sampah pertanian dimana saja ( ideal= jauh dari pemukiman & terisolasi ), hindari paparan asap pembakaran sampah. Mengurangi konsumsi, memaksimalkan produk yang bisa digunakan berkali-kali daripada yang sekali pakai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun