Mohon tunggu...
Baehaqie David
Baehaqie David Mohon Tunggu... Petani - INGAT TARGET, JANGAN SANTAI

Mohammad david baehaqie 08 july 2000 Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Aliran Parennialisme dan Pemikiran Tokohnya

13 Mei 2020   23:24 Diperbarui: 13 Mei 2020   23:59 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum wr.wb

Pada kesempatan kali ini saya mau menjelaskan sedikit tenang filsafat Pendidikan aliran Parennialisme beserta tokoh-tokohnya. Untuk yang pertama saya akan menjelaskan pengertian filsafat Pendidikan parennialisme.

1. Pengertian filsafat Pendidikan aliran parennialisme.
Parennialisme adalah salah satu cabang aliran filsafat yang muncul pada abat ke-20. Aliran ini bersikis keras menentang aliran progresivisme, karena perubahan lama menjadi perubahan baru. Sedangkan pengertian dari aliran parennialisme adalah alirang yang lebih mengutamakan tentang prinsip=prinsip yang abadi.

Aliran ini memiliki tujuan yaitu untuk memberikan nilai yang absolut dalam Pendidikan tanpa menghilangkan unsur kebudayaan.

Dalam aliran ini memiliki prinsip diantarannya kebenaran yang absolut, Pendidikan sesuai pemahaman, karya karya besar, mengetahui 

2. pemikiran tokoh.

A. Robert Maynard Hutchins
Ia mengatakan bahwa seharusnya Pendidikan harus bisa meningkatkan serta mementingkan kecerdasan manusia itu sendiri, dan ia juga menyampaikan bahwa kurikulum adalah peninggalan karya besar.


B. Ortimer adler
Ia brependapat bahwa makhluk rasional akan memiliki intelektuan yang dapat digunakan sebagai subjek dalam Pendidikan.

Semoga bermanfaat wassalamualaikum wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun