Mohon tunggu...
M Rifky Usamah
M Rifky Usamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak

Bismillah cari cuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mulai Ramai Peternak Menjual Hewan Kurban Kala Hari Raya Idul Adha Datang

18 Juni 2023   00:08 Diperbarui: 18 Juni 2023   00:10 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari raya Idul Adha sudah di depan mata, tepatnya jatuh pada hari kamis, 29 juni 2023. Seluruh umat muslim didunia akan menyambut dan merayakannya. Di Indonesia mayoritas penduduk menganut agama islam sehingga mereka akan merayakan hari raya idul adha. Tidak dapat dipungkiri bahwa mendekati hari raya ini banyak peternak-peternak yang menjual hewan ternaknya untuk dijadikan sebagai hewan qurban, seperti kambing, domba dan sapi.

Di Banyuwangi sudah banyak peternak yang menjual hewan ternaknya (16/06/2023). Kebanyakan hewan ternak yang dijual adalah kambing, karena kambing sendiri masih menjadi pilihan para pembeli yang akan melakukan kurban. Namun para penjual di Banyuwangi masih menggunakan cara lama dalam menjualkan hewan ternaknya. Dikarenakan pembeli harus datang ketempat penjual dan langsung melihat hewan ternaknya. Kebanyakan sekarang sudah menggunakan media sosial untuk menjual hewan ternaknya. Hal ini memudahkan para pembeli dan penjual tanpa harus bertemu secara tatap muka.

Akan tetapi banyak kekurangan dari penjualan hewan ternak secara online atau media sosial.

1. Ketidakpastian kualitas hewan kurban yang diberikan: Tanpa melihat langsung hewan yang akan dibeli, pembeli tidak dapat memeriksa secara langsung kondisi dan kualitas kambing. Hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran pembeli terkait dengan kesehatan, usia, atau ukuran hewan yang akan dibeli.

2. Kurangnya interaksi langsung dengan penjual: Penjualan tatap muka memungkinkan pembeli untuk berinteraksi langsung dengan penjual, memperoleh informasi yang dibutuhkan, dan membuat keputusan berdasarkan penilaian langsung. Dalam penjualan online, interaksi langsung ini sering kali hilang, sehingga pembeli mungkin merasa kurang percaya atau kurang yakin dalam mengambil keputusan pembelian.

3. Sulitnya negosiasi: Dalam penjualan tatap muka, pembeli sering memiliki kesempatan untuk bernegosiasi langsung dengan penjual mengenai harga. Dalam penjualan online, negosiasi bisa menjadi lebih sulit dilakukan, karena komunikasi terbatas melalui pesan atau telepon.

Meskipun demikian, dengan kemajuan teknologi, penjualan kambing secara online di Banyuwangi telah digunakan dan cukup membantu para peternak. Peternak harus meyakini para pembeli dengan memberi informasi yang jelas tentang hewan ternaknya ketika ingin dijual melalui media online, Agar para pembeli semakin yakin dengan kualitas yang diberikan oleh para penjual. Pembeli akan merasa aman dan nyaman dalam melakukan pembelian secara online untuk hewan kurban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun