Kini Jafri mulai memetik hasil kerja kerasnya dan buah keseriusannya. Dia mampu menyulap skuad semenjana Semen Padang menjadi tim yang semakin layak diperhitungkan di ISL ini.  Kemampuannya meracik skuad  mediocre menjadi sebuah tim solid, adalah nilai plus untuk Jafri.
Sehebat apapun David Pagbe, Yu Hyun ko, Esteban Vizcarra, dan Ezequiel Gonzalez, dimata banyak orang mereka bukanlah pemain asing yang hot dan kelas satu seperti layaknya Fabiano Beltrame, Djibril Coulibaly, Beto Goncalves, ataupun Pierre Bio Paulin.
Begitupun skuad lokal, Hengki Ardiles, Novan Setya, Wahyu Wijiastanto, Jandia Eka Putra, Hendra Bayauw, ataupun Jajang Paliama, Â bukanlah nama-nama selebritis lapangan hijau Indonesia layaknya Boaz Solossa, Kurnia Meiga, Ahmad Bustomi, Firman Utina, M. Roby dan sebagainya. Mereka rata-rata hanyalah alumnus Timnas "Emprit" yang terkenal itu.
Tapi ditangan Jafri, mereka bisa dibentuk menjadi sebuah tim yang solid dan menjanjikan. Mereka mampu menjawab tantangan kerasnya ISL, ketika satu persatu eks IPL Â seperti Persijap Jepara, Persiba Bantul, dan PSM Makassar tak berdaya di pentas ISL.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H