Mohon tunggu...
RM BADRUTTAMAM
RM BADRUTTAMAM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uim pamekasan

Peserta KKNT 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Musyawarah Kitab, Memperkuat Kemampuan Santri dalam Memahaminya

12 Agustus 2021   21:48 Diperbarui: 12 Agustus 2021   21:57 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu (11/10/21) Suara gemuruh terjadi di masjid, tidak seperti biasanya. Saat itu, jam kegiatan musyawarah 20:00-21:30 WIB. santri duduk berkelompok sesuai dengan kelas masing-masing, yaitu tingkat I,dadiyah (Takhossus) dan Ibtidaiyah kelas IV-VI, Suara yang keluar terdengar bergemuruh, karena setiap kelompok berdiskusi. Semua dilakukan dengan santai dan tekun. 

Mereka membahas kitab (musyawarah kitab) Fiqh yang selama ini  dipelajari, kitab fathul qorib (taqrib) . Kitab yang cukup mudah bagi mereka. jika kitab ini bisa dikuasai dengan baik, maka kitab sejenis yang model penulisannya lebih runut akan mudah dibaca dan pelajari.

Dalam musyawarah kitab ini, panduan pembahasannya adalah, pertama salah satu santri yang menjadi anggota kelompok, membaca satu-dua baris. Jika bacaannya ada yang salah bisa dibenarkan oleh santri lain.

Kedua, membahas Nahwu-nya. Dalam membahas Nahwunya, kelompok membahas per kalimat/kata. Pertanyaan yang menjadi panduan adalah: kalimat/kata apa? Kedududukan kalimat tersebut sebagai apa? Mahal i'robnya apa? Tanda/alamatnya apa, dan kenapa menggunakan tanda/alamat tersebut. Ditambahi apa dalil dalam Alfiyah Ibn Malik.

Jika dalam bahasan kedua tentang perubahan akhir kalimat/kata, maka selanjutnya dalam bahasan ketiga yang dibicarakan adalah perubahan kalimat. Pembahasan ketiga adalah tentang Shorof-nya. Dalam hal ini yang dibicarakan adalah: kalimat apa? Jika kalimat Isim. Isim apa? Jika fiil, apa? jika huruf, apa? Kemudian di tasrif bareng-bareng, baik ishtilahy maupun lughowy.

Sedangkan pembahasan keempat, santri membahas pengertian dari kalimat/jumlah yang telah dibaca dan dibahas di atas.

dokpri
dokpri

Dari proses yang berjalan, terlihat santri cukup aktif dan antusias. Hal ini karena, memang musyawarah itu, apalagi diselingi dengan sedikit humor dan canda akan sangat menyenangkan. Karena setiap santri juga bisa menyampaikan apa yang selama ini diketahui.

Menurut salah satu santri, Abdillah Adhim, "belajar dengan musyawarah sangat efektif dan menyenangkan karena kita bisa memutuskan bersama permasalahan ilmu yang belum kita ketahui". Ujarnya. Hal ini juga diakui santri lain, ahmad fauzi,  bahwa, "dengan bermusyawarah bisa menyampaikan unek-unek kita, Disamping itu kita bisa mempraktekkan pelajaran Nahwu dan Shorof," katanya ringkas.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun