Mohon tunggu...
Muhammad Badrussalam
Muhammad Badrussalam Mohon Tunggu... -

Menjelajahi pemahaman tentang jiwa melalui warna-warni cerita kisah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sampai Jumpa Kembali

5 Juli 2016   00:26 Diperbarui: 5 Juli 2016   00:46 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fajar Shodiq membuka segarnya hari

Menunggu Sang mentari menyingsing menampakkan diri

Apakah ini pagi akhir atau ada satu lagi

Hari-hari yang terlewati seakan tak rela pergi

Pergi meninggalkan apa yang disebut bulan suci

Hati terasa sedih, sedih akan ditinggal pergi

Walau sudah merasa senang, senang telah berjuang

Sedihku karena belum tentu aku kan bertemu lagi

Senangku karena telah terisi malam dan hariku tak usang

Malam-malam indah yang tak pernah mataku di dalamnya terpejam

Hanya bermunajat lewat kalam indah Sang Maha Pemurah

Nuzulul Qur’an, tujuh belas hari menjadi bukti

Kendali hawa nafsu lebih besar dari perang badar

Lailatul Qodar, semalam serasa seribu bulan

Siapa pun dapat berkata tapi segelintir yang dapat merasa

Qur’an, suaramu selalu terdendang sepenuh hari sepanjang malam

Walau hanya di bulan ini

Membasahi lidah para hamba hingga pipi basah oleh air mata renungan

Walau hanya di bulan ini

Sholat, banyak orang denganmu menjadi sehat dan giat di waktu yang tepat

Walau hanya di bulan ini

Berpuluh-puluh rokaat untuk menebus dosa dengan tekad taubat

Walau hanya di bulan ini

Zakat, butir beras bagi sejuta umat untuk berbagi rahmat

Walau hanya di bulan ini

Membuat manusia peduli, mereka tak selalu berlimpah nikmat di muka bumi

Walau hanya di bulan ini

Tapi aku memang tak dapat menahan duka

Isak tangsiku tak kan dapat menahan gundah

Munajatku tak kan sanggup menawar ketetapanmu

Lantang mulutku tak kan sanggup berteriak hentikan langkahmu

Ramadhan, maaf aku tak setia bersamamu

Aku tak tahu akankah kita kembali bertemu

Semoga Sang Pemilik jiwa pertemukan kita

Dan diriku masih kuasa untuk kebersamaan kita

30 Ramadhan 1437, 00:17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun