Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di era digital saat ini, Pancasila menghadapi berbagai tantangan baru, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme.
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memperkuat implementasi Pancasila di era digital. Hal ini disampaikannya dalam pidato pada acara Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-79 di Jakarta, 24 Juni 2024.
Menurut Presiden Jokowi, di era digital saat ini, Pancasila menghadapi berbagai tantangan baru, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
"Pancasila adalah pemersatu bangsa, pondasi negara, dan jalan hidup kita. Di era digital ini, Pancasila menghadapi tantangan baru. Kita harus perkuat Pancasila dengan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai kompas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia juga meminta generasi muda untuk mempelajari dan memahami Pancasila dengan baik.
"Mari kita jadikan Pancasila sebagai kompas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita harus jaga Pancasila dari rongrongan pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa," kata Presiden Jokowi.
Dari kata kata diatas kita tahu bahwa era digital menghadirkan berbagai peluang untuk memperkuat implementasi Pancasila, namun juga membawa beberapa tantangan baru. Berikut adalah beberapa uraiannya:
Tantangan:
Penyebaran informasi yang tidak akurat dan hoaks: Maraknya informasi yang tidak akurat dan hoaks di media sosial dapat memicu polarisasi dan mengancam persatuan bangsa.
Penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkanÂ