Mohon tunggu...
Badrun Niam
Badrun Niam Mohon Tunggu... Peternak - Guru, Peternak dan Penggemar Sepakbola

Tulisan berasal dari pengamatan, pengalaman dan buku bacaan. | Happy Reading and Writing :) | Mari Berdikusi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film 2021: Nussa. Tontonan yang Sarat Akan Tuntunan

16 Januari 2021   20:01 Diperbarui: 16 Januari 2021   20:05 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama film anak di Indonesia didominasi oleh film dari luar negeri. Sebut saja kartun Doraemon, Sinchan, dragon ball, sampai Upin Ipin telah bertahan lama di pertelevisian Indonesia. Film-film tersebut tentu saja menggambarkan lingkungan yang berbeda dengan Indonesia. Mungkin yang sedikit mirip dengan budaya di Indonesia adalah film Upin Ipin karena berasal dari Malaysia. Budayanya masih satu rumpun dengan Indonesia yaitu Melayu.

Anak-anak adalah usia peniru. Artinya sesuatu yang ia lihat, biasanya akan ia tirukan di kehidupan sehari-hari maupun saat bermain dengan teman-temannya. Tentu orang tua harus memilih tontonan yang baik untuk sang anak. 

Berangkat dari langkanya film anak asli Indonesia, membuat beberapa animator tertantang untuk membuat karya dalam negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, mulai muncul kartun yang merupakan karya anak bangsa Indonesia. Sebut saja Adit, Sopo Jarwo di RCTI, Dudung di Indosiar dan Nussa yang sempat tayang di Net TV, Indosiar dan Trans TV.

Lebih jauh tentang Nussa. Sejak awal, penayangan kartun ini di fokuskan ke channel YouTube. Channel YouTube Nussa Official bahkan tembus 1 juta subsriber kurang dari 2 bulan. Episode pertama yang dirilis pada 18 November 2018 berjudul "Tidur Sendiri, Gak Takut!", viewernya mencapai 39 juta. Ini menunjukkan bahwa antusiasme penonton di YouTube sangat tinggi dengan serial kartun Nussa.

Mengapa bisa terjadi seperti itu?

Hal ini dikarenakan kisah-kisahnya yang sangat dekat dengan anak-anak Indonesia. Nussa digambarkan sebagai anak laki laki disabilitas, dimana ia hanya memiliki 1 kaki normal. Meski begitu, ia tetap semangat dan ceria. Bahkan ia termasuk anak yang pandai dan berbakti kepada orang tua.

Nussa memiliki adik kecil bernama Rara. Rara digambarkan sebagai anak perempuan yang lucu dan menggemaskan. Nussa dan Rara tinggal di rumah bersama Umma yang sangat sabar dan halus mendidik mereka. Sedangkan Abba (sang ayah) merantau ke luar kota untuk bekerja.

Mereka juga punya peliharaan seekor kucing bernama Anta. Uniknya jika nama Nussa, Anta dan Rara disatukan menjadi Nusantara. Diharapkan tontonan ini bisa mendidik anak-anak di seluruh Nusantara.

Hubungan adik, kakak dan ibu ini penuh dengan pelajaran dan teladan. Membiasakan doa sebelum makan, sebelum tidur, saat hujan dan sebagainya. Pelajaran tentang akhlak menjadi poin utama di setiap episodenya. Misal, sabar, ikhlas, berbagi, jujur, pemaaf dan sebagainya. Kadang juga diselipkan nyanyian anak-anak yang mengandung pelajaran untuk gampang diingat.

Serial kartun Nussa ini merupakan kartun 3D yang sangat rapi pengerjaannya. Tak kalah dengan hasil dari luar negeri. The Little Giants adalah perusahaan di balik karya hebat ini. Perusahaan yang berada di Cilandak Barat ini tertantang untuk membuat suatu kartun yang berisi tentang nilai-nilai agama Islam dan dikemas yang digemari anak-anak.

Tak puas dengan penayangan di Channel YouTube dan beberapa TV, The little Giants akan merilis Film Nussa untuk di bioskop. Dari trailer yang telah dirilis, terdapat tokoh-tokoh baru yang akan membuat cerita yang lebih berwarna. Ada adegan yang dramatis, lucu sekaligus menginspirasi.

Dalam trailer, Nussa diceritakan sebagai anak sekolah yang pintar. Ia kerap juara satu lomba sains di sekolah dan berambisi untuk mempertahankan gelar juaranya. Hingga akhirnya sekolah Nussa kedatangan siswa baru bernama Joni. Sama seperti Nussa, ia merupakan juara sains di sekolahnya dan memiliki peralatan canggih. Nussa merasa kalah saing hingga patah hati. Ia bercerita dengan ayahnya namun hanya lewat telepon, sementara ia merasa ibunya tidak pernah mendengarkan ceritanya. (cnnindonesia.com)

Film Nussa dengan durasi yang lebih panjang, diharapkan mampu bersaing dengan film-film yang akan tayang di bioskop tahun ini. Apalagi ini segmentasi nya adalah anak-anak, jadi diprediksi bioskop akan penuh dengan anak-anak.

Jadi sudah tidak sabar menonton Film Nussa di bioskop?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun