https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/267555?from=share
1. Â Â Â Peristiwa ( Fact )
Latar belakang situasi yang dihadapi
Sekolah saya terletak di sekitar kaki Jembatan Suramadu. Tepatnya di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan. Kemudian penghasilan ekonomi orang tua murid menengah ke bawah dan fokus untuk mencari nafkah , tanpa memperhatikan perkembangan anaknya, hal ini berdampak kepada siswa bimbingan saya yaitu kurangnya perhatian dari orang tua membuat si anak kurang disiplin untuk mengikuti pembelajaran di sekolah dan sering melanggar aturan sekolah. Akhirnya kami melakukan pemanggilan orang tua untuk melakukan pembimbingan agar siswa tidak terus-menerus melanggar peraturan dan mendapatkan perhatian dari orang tuanya sampai siswa tersebut bisa naik kelas.
Alasan melakukan Aksi Nyata
Karena adanya kasus Dilema etika di mana orang tua bekerja untuk membiayai anaknya agar dapat bersekolah, di sisi lain anak tersebut memerlukan perhatian orang tuanya, kemudian siswa melakukan pelanggaran dan perjanjian yang berulang-ulang namun tetap melakukan pelanggaran. Siswa tersebut masih mempunyai kesempatan untuk dapat memperbaiki perilakunya dalam hal disiplin dan tidak melanggar aturan sekolah , sampai siswa tersebut dinyatakan naik kelas dengan langkah dilakukkan pembimbingan oleh guru kelas dan GPAI sampai menghantarkan siswa tersebut agar dapat melanjutkan studinya
2.Perasaan
Perasaan saya sebelum melakukan Aksi Nyata
Perasaan saya sebelum melakukan aksi nyata adalah mengalami Dilema etika di mana di sisi lain siswa tersebut sudah melakukan pelanggaran berulang-ulang dan bisa saja tidak dinaikkan karena sudah memenuhi batas maksimal poin sekolah namun bersama dengan kepala sekolah dan guru yang lainnya dengan membuat kesepakatan bahwa siswa tersebut dapat naik kelas Mengingat bahwa siswa tersebut juga mempunyai masa depan yang harus ditolong dengan komitmen untuk terus membimbing sampai siswa itu menyadari bahkan perilaku salahnya dan dengan keputusannya tepat membuat hati dan perasaan saya menjadi tenang
Â
Perasaan saya sesudah melakukan Aksi Nyata
*Â Perasaan saya menjadi lebih tenang dan senang ketika melihat siswa saya tetap bersekolah berdasarkan kepada keputusan yang bijak dengan berdasarkan hasil analisis dan identifikasi yang tepat dengan kesepakatan bersama.
* Berpedoman kepada paradigma yaitu jangka pendek lawan jangka panjang yang hasil saat ini akan berdampak kepada hasil yang akan datang
*Â Setiap pengambil keputusan berdasarkan pada 3 unsur yaitu berpusat kepada murid, nilai-nilai kebajikan serta tanggung jawab yang harus tetap dilaksanakan
3.Pembelajaran
Pembelajaran dalam melakukan aksi nyata ini saya gambarkan kepada kegiatan kegagalan dan keberhasilan.
* Â Kegagalan
Pembelajaran dari kegagalan adalah setiap siswa masing-masing mempunyai permasalahan yang berbeda- beda dan latar belakang yang berbeda ini membuat berbagai macam teknik yang digunakan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya bahkan ada yang mengalami kegagalan dalam penggunaan teknik tersebut, namun di sini tidak putus asa untuk mendapatkan strategi atau teknik lain salah satunya adalah teknik coaching yang digunakan, di mana dapat membantu siswa untuk Mandiri dan menemukan penyelesaian masalahnya sendiri.
*Â Keberhasilan
Keberhasilannya adalah mampu menjadikan siswa untuk melakukan refleksi dan mengambil keputusan dengan berbagai aspek dan latar belakang yang dialami
Â
4.Penerapan
Apa yang harus saya lakukan kedepannya untuk dapat melakukan pencegahan terhadap siswa saya, agar terhindar dari pelanggaran aturan tata tertib sekolah dan siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.
Keberhasilannya adalah mampu menjadikan siswa untuk melakukan refleksi dan mengambil keputusan dengan berbagai aspek dan latar belakang yang dialami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H