Mohon tunggu...
Badroez
Badroez Mohon Tunggu... -

Awak ni apalah...tulisannya gak usah diambil hati. http:/paparafa.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Upin dan Ipin di Hari Ibu

11 Juli 2010   15:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:56 2009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin tidak terlambat untuk menulis lagi tentang Film animasi terkenal milik Negeri Jiran, Upin dan Ipin, walaupun episode ini sudah tayang beberapa waktu lalu. Namun apa yang disampaikan dalam Film Upin dan Ipin episode ini sangat menyentuh, setidaknya bagi saya. Tentu saja, karna terkait judul episode ini yaitu, Hari Ibu, kita semua mungkin sudah maklum kalau Sikembar ini adalah anak yatim piatu, sebuah keadaan yang tidak wajar di sinetron kebanyakan milik lokal yang harus menggambarkan keceriaan anak-anak.

Episode ini menceritakan tentang peringatan hari ibu, dimana semua teman-teman Upin dan Ipin memberikan hadiah untuk ibu masing-masing. Upin dan Ipin yang selama ini tidak mengenal ibunya bahkan tidak tau kalau hari itu adalah hari ibu. Di hari itu mereka justru kehilangan teman-teman bermain mereka karena semuanya sibuk memperingati hari ibu dengan cara mereka masing-masing.

Saya pertama membayangkan kalau episode ini akan penuh dengan air mata, seperti yang biasa saya lihat di sinetron yang katanya buat anak-anak, tapi tidak sama sekali. Episode Upin dan Ipin kali ini tetap seperti yang sudah-sudah, tetap anak yang ceria dan tidak cengeng. Diceritakan bahwa hari itu Upin dan Ipin kebingungan karena semua temannya tidak ada yang bias diajak bermain karena semua sibuk mempersiapkan acara dan hadiah untuk ibunya masing-masing. Akhirnya dalam kebingungan tersebut mereka sampai di rumah Meimei. Ternyata Meimei sedang membuat kartu ucapan selamat hari ibu untuk mamanya, dari meimei pulalah mereka tahu kalau memperingati hari ibu bisa dengan cara sederhana, yaitu dengan memberikan ucapan sayang kepada ibu dengan kartu yang dibuat sendiri.

Bagaimana akhirnya Upin dan Ipin memperingati hari ibu? Berkat pengertian dan nasehat yang sangat bijaksana dari Opah, mereka menemukan cara memperingati hari ibu ala mereka sendiri, yaitu dengan berdoa di makam kedua rang tua mereka dan memberikan kejuta buat Opah yaitu kartu ucapan sayang kepada Opah.

Saya membayangka jika saya sebagai penulis skenario untuk episode ini, mungkin karna terpengaruh dengan sinetron kebanyakan, episode ini akan penuh dengan air mata dan sakit hati dari penonton. Kira-kira ceritanya akan menampilkan hal-hal seperti berikut :

  1. Upin dan Ipin diejek teman-teman sekolahnya karena mereka tidak bisa memperingati hari ibu dan mereka pulang sekolah dengan menangis mengadu kepada Opah.
  2. Opah yang mendapat pengaduan juga berurai air mata menceritakan tentang kedua orang tua mereka yang sudah tiada.
  3. Teman-teman mereka yang mengejek mereka akhirnya menemukan ganjaran yang setimpal, tertimpa kemalangan saat memperingati hari ibu.

Tapi syukurlah ceritanya tidak seperti itu, Film anak-anak idealnya ya tetap penuh dengan keceriaan ala anak-anak, pengajaran yang tidak menggurui, dan please…tidak ada anak-anak yang jahatnya kayak setan, sumpah, saya pernah lihat sinetron lokal yang menampilkan anak-anak yang jahat, licik, penuh kebencian. Emangnya ada ya anak-anak yang kayak gitu…

Upin dan Ipin memang fenomenal, padahal itu adalah film animasi 3D pertama buatan negeri jiran, tetapi sekarang bahkan sudah menembus jaringan Disney Channel. Kapan ya Film kita bisa diterima internasional kayak gitu.

Dan satu tambahan lagi, ada teman saya yang tidak suka dengan Upin dan Ipin hanya karena Film ini buatan Malaysia, subjektif banget saya pikir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun