Manusia merupakan mahkluk sosial dalam tatanan kehidupan dunia. Dalam kesehariannya, manusia berinteraksi dengan sesama baik saat bekerja maupun berorganisasi.
Interaksi yang paling dekat dari seseorang yaitu keluarga. Tentunya, anggota keluarga di dalam sebuah keluarga menjalin keakraban dan keintiman yang lebih penuh dibandingkan dengan teman di sekolah dan tempat kerja.Â
Kaum kini tengah menjalani masa dewasa muda, sebagian juga telah menjadi orang tua. Generasi yang dinilai sedang menjalani masa paling produktif dalam hidup ini nyatanya menjadi generasi yang paling sering merasa kesepian.
Seseorang akan tetap terus terhubung dengan keluarganya melalui teknologi telekomunikasi daring yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi modern.Â
Penggunaan media sosial sebagai wadah sosialisasi kaum muda memang cukup dipengaruhi oleh kesibukan, baik kesibukan sekolah, bekerja, hingga mengurus rumah tangga.
Keragaman pengalaman serta situasi yang dialami oleh kaum muda.Hal ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang penyebab kesepian, termasuk faktor-faktor seperti tekanan prestasi, isolasi sosial, dan masalah kesehatan mental. Untuk mengatasi kesepian memerlukan investasi waktu dan energi yang signifikan.Â
Keadaan Yang Sering Terjadi Pada Kaum Muda Dalam Kesendirian
Kenapa kaum muda (Milenial dan Gen Z) menunjukkan tanda-tanda keterasingan yang berlarut dibandingkan generasi lainnya.
Momen kesendirian kaum muda bersahabat dekat dengan telepon genggam. Aplikasi daring pada telepon genggam setidaknya menjadi tempat pelarian dalam kesendirian seseorang. Walau rata-rata orang jaman sekarang sudah melekat kuat dengan telepon genggam. Seseorang dan telepon genggam bak sahabat yang tak terpisahkan.Â
Sebagai manusia sosial, kita harus mampu melawan diri sendiri agar tidak terpuruk dan mampu melangkah keluar dari kesepian hidup.Â
Solusi yang mungkin dapat dilakukan adalah membuka diri dengan menciptakan ruang dan lokasi di mana seseorang (dan bukan hanya kaum Milenial) dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang sama. Perlahan, kita akan merasakan kehidupan yang lebih baik dan tidak lagi merasa sepi dan sendiri.Â
Sebab bagaimanapun keadaan kita saat ini, beranilah untuk melangkah maju, lupakan segala yang terjadi di belakang, dan tataplah masa depan. Yakin kita mampu mengobati diri dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Banyaklah belajar dari pengalaman yang terjadi, jangan jadikan pengalaman buruk sebagai cambukan dan kesalahan, tetapi merefleksikan diri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H