Mohon tunggu...
ayub badrin
ayub badrin Mohon Tunggu... Penulis - Ayub Badrin seorang jurnalis

Selain menggeluti dunia Teater saya juga aktif di media masa lokal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Proses Kreatif Pematangan Karya "Kisah-kisah Tembikar" Teater Rumah Mata

1 Agustus 2019   17:24 Diperbarui: 1 Agustus 2019   18:59 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Menuju Temu Teater Se-Sumatera 2019

Minggu, 28 Juli 2019 bapak Ichwan Azhari kembali menghadirkan tamu-tamu istimewa ke Situs Kotta Cinna, pusat Teater Rumah Mata berkarya.

Beliau kali ini menghadirkan  Theresa, wanita asal Inggris (Peneliti Kebudayaan Indonesia) dan  Osmar Tanjung (Komisaris PTPN 4).

Ichwan Azhari pendiri Situs Kotta Cinna mengatakan bila pemerintah daerah di Sumatera Utara belum berkenan melihat geliat gerakan kesenian di Situs Kotta Cinna, pihaknya bisa membuat jalan lain utk menghadirkan orang-orang yang berkompeten dan punya kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan seni budaya di Sumatera Utara.

"Pemerintah seperti kurang peduli dengan kesenian di situs kotta cinna.  Tetapi kita jangan cengeng,  kita cari jalan sendiri dan kita pasti bisa, " kata Ichwan Azhari.

dokpri
dokpri
Teater Rumah Mata saat ini sedang menyiapkan karya berjudul,  "Kisah-Kisah Tembikar" untuk dipentaskan dalam perhelatan Temu Teater Se-Sumatera pada 2-4 Agustus 2019 di Jambi.

Agus Susilo sutradara reportoar ini mwngatakan ada 9 komunitas teater terbaik dari seluruh provinsi di pulau Sumatera yang diundang dalam perhelatan ini.

"Teater Rumah Mata menjadi duta teater dari Sumatera Utara. Proses karya ini melibatkan 100 persen generasi muda yg tumbuh dan besar di area situs kotta cinna, " ujarnya.

Kisah-kisah Tembikar kata Agus berangkat dari riset proses pembuatan, pendistribusian dan pembentukan peradaban yg berlangsung di Situs Kotta Cinna 11 abad yang lalu. Sebagai upaya menjadikan Situs pusat kesenian dan kebudayaan.

dokpri
dokpri
"Ada ribuan situs yang tersebar di Sumut, namun sayangnya pemerintah daerah belum ada keseriusan mengelola potensi ini untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi pembangunan," ujarnya.

Kehadiran Osmar Tanjung dan  Theresa kata Agus sebagai jalan lain membangun sinergitas berbagai ekosistem, di luar kesenian untuk melaksanakan amanah UU no. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan juga mengaplikasikan Kongres Kebudayaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun