Mohon tunggu...
ayub badrin
ayub badrin Mohon Tunggu... Penulis - Ayub Badrin seorang jurnalis

Selain menggeluti dunia Teater saya juga aktif di media masa lokal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Mahasiswa Unimed Kenalkan Foklor di Zaman Digital

15 Juni 2019   19:28 Diperbarui: 15 Juni 2019   19:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat mahasiswa lintas jurusan Universitas Negeri Medan (UNIMED) patut diacungi jempol.  Mengapa tidak,  program kegiatan sosial yang mereka lakukan dinilai sangat bermanfaat.  Mereka membina anak-anak di Medan Barat merancang satu situs berbasis internet digital folklore yang mereka namakan 'Rumah Berakal'.

Mereka adalah Fenny Windari dari Pendidikan Antropologi, Muhammad Ikhwal dan Sri wahyuni dari Pendidikan Sejarah dan Rizaldy dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan dosen pendamping PKM  Dr. Rosramadhana,M Si.

"Iya ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Kecamatan Medan Barat yang kami lakukan pada Minggu (28/4/2019) lalu," ujar Fenny selaku ketua kelompok Sabtu (15/6/2019).

Dalam laporannya Fenny mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan cerita sejarah lisan berbasis digital folklore yang diambil dari Sejarah Lokal di Sumatera Utara.

"Kegiatan ini kami namakan 'Rumah Berakal'. Singkatan dari 'Belajar Sejarah Lokal'. berbasis digital folklore di Kecamatan Medan Barat," terang Fenny.

Dokpri
Dokpri
Menurut Fenny di dampingi ketiga sahabatnya itu,  anak-anak di Kecamatan Medan Barat ini tergabung dalam Taman Baca Ras dan Raas asuhan Supryadi.

Menurut Fanny, Supryadi pada awalnya mendirikan taman baca ini untuk mengisi waktu kosong anak-anak di lingkungan sekitar pada hari Minggu agar melakukan kegiatan yang bermanfaat.

"Kegiatan yang dilakukan di Taman Baca ini berupa membaca buku-buku cerita, menulis puisi serta kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan, karena taman baca ini berada di Teras Masjid," terang Fenny.

Anak-anak di Taman Baca Ras dan Raas setiap 1 bulan sekali melakukan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di kota Medan seperti Museum.

"Hal ini dilakukan agar mereka lebih luas pengetahuannya. Salah satunya mengenai Sejarah Lokal yang ada di Sumatera Utara. Selain itu juga untuk mengatasi kejenuhan dan meningkatkan minat baca anak-anak terhadap cerita-cerita yang ada di buku."

Kegiatan ini  lanjut Fenny lagi bertujuan agar anak-anak mampu belajar dan mengatahui Sejarah yang ada di Sumatera Utara. Mereka juga bisa mengaplikasikannya dalam bentuk digital seperti video dan poster yang nanti akan menjadi sebuah daya jual.

"Kegiatan ini dilakukan dengan metode kunjungan.  Ada beberapa kali pertemuan tatap muka. Pertemuan pertama kami menginstruksikan agar anak-anak membentuk dua kelompok. Dimulai dari membaca, mononton dan menceritakan ulang cerita Sejarah yang diberikan baik dalam bentuk tulisan dan digital. Begitu terus hingga mereka mampu membuat vidio dan poster, " ujar Fenny.

Dokpri
Dokpri
Selanjutnya ditambahkan Muhammad Ikhwal kegiatan PKM-M ini dilanjutkan dengan pembuatan poster digital mengenai cerita Pulau Si Kantan dan Si Baroar, hingga pada pembuatan video mengenai cerita tersebut yang akan di masukan ke dalam aplikasi dan nantinya aplikasi tersebut dapat di download di play store hp.

"Diharapkan nantinya setiap anak-anak dapat menikmati cerita rakyat (floklore) di Sumatera Utara dengan mudah dan menyenangkan," tambahnya

Sementara itu menurut Rosramadhana berdasarkan permasalahan yang tim PKM-M lihat di lapangan dan diskusi dengan pendiri taman baca, serta melihat kondisi zaman saat ini, anak-anak zaman sekarang lebih tertarik melihat hp dan bermain game.

Maka dari itu, tim PKM-M membantu meningkatkan minat baca anak melalui digital folklore (cerita rakyat), dengan begitu anak-anak akan tertarik untuk membaca karena ada video yang pernah ditontonnya.

Dokpri
Dokpri
Adapun kegiatan yang dilakukan tim PKM-M yaitu, 5 M (Membaca, Menanyakan, Menonton, Menulis, dan Mengulang).

"Beberapa cerita yang sedang dikerjakan yakni,  mengenai cerita rakyat (Floklore) tentang Pulau Si Kantan (Labuhan Batu) dan Si Baroar (Mandailing Natal)," pungkasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun