Tadi malam, sekitar jam 21- 23.30 wib, saya menonton Opera Ular Putih di Taman Ismail Marzuki. Opera Ular Putih Ini di pentas oleh Teater Koma (3-19 April 2015)
Siluman Ular Putih-Tinio (oleh Tuti Hartati), Dia Punya adik Siluman Ular Hijau-Siocing (oleh Andhini Puteria).
Siluman Ular putih ini bertapa selama 1700 tahun, setelah bertapa, kedua siluman kakak beradik ini mampu mengubah dirinya manjadi wanita, ular putih (Tinio ) dan adiknya Ular Hijau ( Siocing). Tinio dan Siocing tinggal di alam Manusia. Tinio jatuh cinta pada anak manusia yang tampan rupawan-Kohanbun ( Ade Firman Hakim ). Tinio dan Hanbun saling mencintai, dan saling menyayangi. Hanbun tak lagi menilai Tinio sebagai makhluk dari dunia lain, karena berlatar belakang siluman, karena cinta telah membutakan semuanya. Seolah terhipnotis keelokan nan kecantikan Tinio. Hanbun dan Tinio menikah. Kedua menjadi keluarga bahagia. Di tengah ketentraman hidupnya pasutri ini, tetiba para dewa di langit ingin mensucikan dunia langit dan membersihkan bumi, diadakanlah surat perintah, semacam sayembara bersih bersih, pembasmian terhadap para siluman. Perintah ini, berdampat pada ketemtraman kehidupan Tinio dan Hambun. Tinio termasuk daftar siluman yang harus di basmi pula. Padahal, Tinio telah berubah jadi Manusia. Dia menjadi Istri yang setia, jujur, dan rela menderita demi cintanya pada Hanbun dan Bayi yang di kandungnya.
Adapun yang mendapat surat perintah pembasmian adalah Pendeta Bahai dan Peramal Gowi. Pendata Bahai terus melakukan perburuan, pengejaran dan melakukan penangkapan paksa terhadap Tinio itu. Segala amal kebaikan Tinio selama menjadi Manusia tak mampu menjadikan dirinya selamat dari daftar pencarian siluman, siluman paling dicari dan dibasmi, karena dirinya kadung di cap sebagai siluman, walaupun itu hanya masa lalu Tinio. Setelah Tinio melahirkan anaknya, Tinio menyerahkan diri terhadap sang pendeta itu. Walau berat sekali berpisah denga Hanbun dan anaknya.
Sepertinya, tak ada air apapun yang mampu membasuk jejak masalalunya Tinio itu.
Hanya dengan alasan, langit harus suci dan bumi harus bersih.
Maka bagaimanapun dan sengan alasan apapun Tinio harus di tangkap.
Lalu, siapakah yang Siluman dan siapakah yang Manusia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H