Progam Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 1 tinggal menghitung bulan. Semester ini, PSP Angkatan 1 akan berakhir. Program yang dilaksanakan selama 3 tahun, tahun ini akan mengeluarkan lulusannya. Bagaimana keberhasilan pelaksanaan sekolah penggerak dan dampaknya bagi iklim sekolah, kompetensi pengawas sekolah, kepala sekolah, dan para guru, dapat dilihat dari Rapor Pendidikan.
Pelaksanaan sekolah penggerak dari bulan ke bulan, dan dari tahun ke tahun, perkembangannya dijamin dan dikomunikasikan secara berkala. Kegiatan penjamin keteralaksanaan progam disebut Projek Management Office (PMO). PMO merupakan aktivitas yang dilakukan oleh sekolah, dipimpin oleh kepala sekolah, bisa juga dipimpin oleh fasilitator sekolah penggerak. Aktivitas ini berupa pengecekan, merefleksi, dan meninjau ulang segala rencana aksi nyata yang telah terlaksana, masih dalam proses, atau yang sudah terlaksana. Pada PMO dikomnikasikan kepada seluruh warga sekolah mengenai hambatan, tantangan, dan dukungan yang menyebabkan sebuah rencana aksi nyata dapat terlaksana atau tidak dapat terwujud. Semua kondisi ini, disampaikan pada saat dilaksanakan Lokakarya.
Pada setiap Lokakarya berlangsung, kegiatan yang dilakukan setelah pembukaan dan penyampaian tujuan adalah laporan PMO oleh setiap sekolah. Dengan cara ini, fasilitator dapat mengikuti perkembangan atau memahami hambatan apa yang dihadapi oleh sekolah. Khusus untuk SLB, laporan PMO menjadi sangat menarik karena rerata para guru dan para KS SLB memodifikasi implementasi kegiatan. Kegiatan disesuaikan dengan ketunaan para murid dan dipilih yang mungkin mampu dilakukan sesuai kondisi intelektual para murid.Â
Paparan PMO oleh para kepala sekolah pada saat lokakarya menjadi bahan berbagi praktik baik. Tidak sedikit dari para KS, PS, juga guru yang mendapatkan inspirasi dari teknik dan strategi yang dilaksanakan oleh sekolah lain. Pengkomunikasian keberhasilan PMO yang terwujud dalam bentuk program menjadi gambaran keterlaksaan PSP di tingkat satuan pendidikan.
Komunikasi keterlaksanaan PSP juga dilakukan oleh fasilitator PSP. Secara berkala, fasilitator PSP melaksanakan kegiatan yang kemudian dilaporkan melalui LMS. Apapun kegiatan yang menjadi tanggung jawab fasilitator PSP dilaporkan sehingga pihak penyelenggara kegiatan PSP dapat melihat perkembangan dan juga keterlaksanaan PSP. Kegiatan yang dilaporkan mencakup: Lokakarya, pelaksanaan PMO, Refleksi Coaching, Kunjungan Lapangan, dan Kegiatan Forum Pemangku Kepentingan.
Pelaporan pada LMS memuat informasi berupa gambar, dokumen, dan isian. Ketiga cara ini memungkinkan pelaporan keterlaksanaan PSP Â dikomunikasikan secara efektif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H