Hari ini pebulutangkis nasional, Mohammad Ahsan genap berusia 28 tahun. Ahsan sapaan akrab atlet yang lahir di Palembang, 07 September 1987 ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia adalah salah satu penghuni Pelatnas untuk sektor ganda putra.
Putra kedua dan anak ketiga dari pasangan Tumin Atmadi dan Siti Rohanah ini gemar sekali makan kepiting saos padang. Ia memiliki saudara perempuan yang bernama Nisa Tartiela dan saudara laki-laki bernama Mohammad Asykuru.
Beberapa kejuaraan bergengsi sudah pernah ia menangkan, diantaranya kejuaraan dunia 2013 di Tiongkok, Asian Games 2014 di Korea Selatan dan baru-baru ini ia berhasil memberikan kado manis untuk Indonesia dengan menjuarai kejuaraan dunia 2015 yang digelar di tanah air.
Medali emas itu ia dapatkan bersama pasangan yang juga seniornya di Pelatnas, Hendra Setiawan. Ahsan mengaku bahwa ia sering bertanya kepada Hendra Setiawan mengenai pertandingan, ia juga selalu meminta saran kepada partnernya tersebut.
“Koh Hendra selalu ngasih masukan, saya juga banyak bertanya sama dia saat di lapangan, dia juga orangnya calm”. Kata Ahsan mengomentari sosok Hendra Setiawan.
Mohammad Ahsan memutuskan untuk fokus ke dunia bulutangkis setelah ia tamat dari sekolah menengah pertama (SMP). Dukungan penuh datang dari orang tua serta keluarganya, itu juga lah yang membuat ia semakin yakin untuk melanjutkan mimpi dan cita-citanya.
Cita-citanya mulai menemukan titik terang saat ia dibina oleh salah satu klub ternama di indonesia. Klub yang sudah sering melahirkan juara-juara bulutangkis dunia. Adalah PB Djarum yang menjadi klub dimana ia mulai mengukir prestasi.
Mohammad Ahsan dikenal dengan smash kerasnya. Semenjak menghuni pelatnas, tercatat hanya dua kali memiliki pasangan tetap. Yakni dengan Bona Septano yang merupakan adik kandung dari pebulutangkis nasional Markis Kido dan saat ini berpasangan dengan Hendra Setiawan.
Bersama Bona Septano, suami dari Christine Novitania tersebut pernah menduduki peringkat 6 dunia. Medali emas Sea Games 2011 ia raih bersama Bona Septano yang saat ini fokus pada profesinya sebagai Pilot di salah satu Akademi Penerbangan di Indonesia.
Kala itu Ahsan dan Bona mengalahkan senior mereka yang lebih difavoritkan untuk menjadi juara yakni Markis Kido/Hendra Setiawan. Dua pebulutangkis yang sama-sama lahir di bulan September tersebut melejit namanya pada pertengahan tahun 2008 dengan menjadi runner up di Jepang Terbuka.
Lepas dari Bona Septano, Ayah dari dua orang anak tersebut disandingkan dengan Hendra Setiawan yang dikenal begitu piawai “memancing” bola di area depan net. Pada penghujung Desember 2013, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan mentasbihkan diri menjadi raja di ganda putra dengan menduduki rangking satu dunia.
Sepanjang karirnya, ia mengaku pernah kecewa dalam beberapa hasil pertandingan yang ia ikuti. Yang paling mengecewakan adalah saat All England 2013, saat itu ia dan Hendra harus terhenti di babak semifinal setelah dikalahkan oleh pasangan Tiongkok, Liu Xiaolong/Qiu Zihan.
“Pertandingan paling mengecewakan waktu All England 2013, harusnya bisa menang dari pasangan Tiongkok karena di gim ketiga saya sama Koh Hendra sudah unggul duluan tapi malah kalah”. Ungkap Ahsan yang rupanya mengidolakan Ricky Soebagja.
Dia pun menambahkan, bahwa kekalahan yang ia terima merupakan bagian dari pertandingan. “Kekalahan juga bagian dari pertandingan, jadi jangan pernah kecewa sampai yang berlarut-larut, yang penting harus dievaluasi tiap kali selesai pertandingan”.
Pada 24 Maret 2013, ia resmi meminang wanita pujaannya dan hingga saat ini sudah dikaruniai dua orang anak yang lucu dan menggemaskan. Anak pertamanya diberi nama Chayra Maritza Ahsan dan anak keduanya bernama King Arsakha Ahsan. Dua buah hatinya tersebut selalu menjadi penyemangat di setiap ia bertanding.
Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea Selatan) dan Fu Haifeng/Zhang Nan (Tiongkok) menjadi “musuh” bebuyutan bagi pasangan Ahsan dan Hendra. Selalu tersaji permainan yang memukau bila mereka bertemu dalam satu karpet hijau.
Menyoroti prestasi Indonesia di kancah dunia tepok bulu ini, Juara dunia 2013 dan 2015 tersebut memberikan semangat dan dukungannya kepada anak-anak muda Indonesia penerus bangsa. “Harus total dalam melakukan apapun, jangan pernah setengah-setengah, kerja keras, fokus dan jangan lupa berdoa”.
Menjadi juara Olimpiade adalah target terbesarnya di tahun 2016 mendatang. Hingga saat ini pasangan Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan tengah sibuk mengikuti rangkaian turnamen yang sudah dijadwalkan oleh BWF. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan poin jelang Olimpiade.
Selamat ulang tahun juara dunia dua kali (2013 & 2015), juara Asian Games 2014, juara All England 2014. Semoga selalu menjadi kebanggaan untuk Negeri tercinta, semakin baik dalam segala hal dan semoga prestasi serta semangat juangmu menjadi inspirasi untuk anak muda Indonesia.
Sumber foto : twitter @antoagustian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H