Tak ada yang lebih mengerti selain diri sendiri
Dan mungkin Tuhan kalau memang ada
Aku teriak dibibir tebing bersahutan dengan Monyet
Saling balas seperti curhat dua remaja dalam bis kota
Kembali turuni bukit penantian berbekal sepotong roti sisa pagi
Mungkin hanya monyet itu yang tahu apa yang aku rasakan sekarang
Entah kamu mengerti atau pura-pura tidak faham
Bahwa kamu adalah monyet betina dan aku monyet jantan
Aku rindu kamu monyet!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!