Andai saja Fakhri Huasaini mau menerima tawaran PSSI menjadi asisten Shin tae-yong, maka dia pun sebenarnya bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar dan menambah ilmu kepelatihan. Bagaimana pun juga, Fakhri Husaini dan Indra Sjafri adalah pelatih lokal yang terbilang bagus.Jika keduanya bisa belajar dari Shin Tae-yong, maka itu bagus bagi masa depan Timnas Indonesia.
Memang, setiap pelatih punya cara, taktik dan karakter masing-masing dalam melatih. Namun tidak ada salahnya mempelajari ilmu kepelatihan dari pelatih lain. Tidak harus semua diadopsi tentunya. Ambil yang cocok, abaikan yang kurang cook. Paling tidak  ada tambahan wawasan baru yang mungkin selama ini belum didapat.
Sangat disayangkan memang Fakhri Husaini membuang kesempatan untuk belajar. Namun demikian, respek dan apresiasi untuk Fakhri Husaini yang telah berhasil memoles Bagus Kafi cs sejak U-16 hingga U19 menjadi Timnas yang lumayan tangguh. Kita harus tetap menghormati keputusannya menolak kursi asisten pelatih Timnas.
Untuk Indra Sjafri, semoga bisa memetik banyak pelajaran dan pengalaman dari Shin tae-yong. Sehingga Indra Sjafri bisa membangun Timnas Indonesia yang tangguh di masa mendatang sebagaimana pernyataan yang telah ia lontarkan. Semoga saja.
Beda Indra Sjafri, beda pula Fakhri Husaini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H