Mohon tunggu...
Badiyo
Badiyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Content Creator

Seneng baca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menulis Masa Lalu

8 April 2016   21:21 Diperbarui: 8 April 2016   21:29 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber foto: tutaudio su"][/caption]Setiap bloger  punya kewajiban untuk meng-update blog sesering mungkin Seseorang yang sudah berani membuat blog maka wajib hukumnya untuk meng-update blog-nya. Seorang blog wajb menulis untuk mengisi blog-nya. Jika blog gado-gado ya bisa diisi dengan berbagai macam tulisan. Jika blog tentang hal tertentu ya isi juga dengan hal yang dikhususkan itu.

Idealnya meng-update blog itu setiap hari. Jika tidak sanggup bisa dua hari sekali. Minimal seminggu sekali. Jika itu tidak bisa juga, mungkin sebalinya lupakan untuk menjadi seorang bloger. Masih banyak pilihan hidup yang lain: usaha warteg, warung padang, biro jasa, pemandu wisata, agen travel dan sebagainya.

Saya yakin semua bloger tahu bahwa blog itu memang harus di-update sesering mungkin. Saya juga yakin bahwa setiap bloger punya niat untuk meng-update blog-nya. Namun ada saatnya seorang bloger itu mengalami kesulitan saat hendak meng-update blog-nya. Salah satu kesulitan yang dihadapi seorang bloger adalah saat menulis kalimat pertama. Bingung mau menulis apa.

Layar Laptop sudah terbuka dengan MS-Word-nya. Tiga menit, lima menit, sepuluh menit bahkan terkadang hingga setengah jam, layar itu tetap bersih, kosong. Jangankan sebua kalimat, satu kata saya belum mampu ditulis. Bingung mau menulis apa. Padahal ide sudah ada, informasi banyak, referensi juga sudah di tangan. Namun kenapa mampet dan sulit keluar?

Saya tidak akan menjawab pertanyaan itu tapi hanya ingin memberikan saran sebagai solusi. Saya khawatir kalau menjawab pertanyaan itu nanti malah jadi kebanyakan teori. Padahal yang dibutuhkan kita adalah solusi, jalan keluar untuk mengatasi masalah itu.

Sebenarnya ada beberapa cara mengatasi masalah itu, misalnya sambil mendengarkan music, mencari tempat yang nyaman dan lain seagainya. Setiap penulis juga punya cara masing-masing yang mungkin berbeda satu sama lain. Ada cara baru yang saya coba lakukan ketika bingung mau menulis apa. Salah satu cara itu adalah menulis masa lalu.

Mari kita ingat kembali sebuah nasehat bagi seorang penulis yang kita sudah sama-sama tahu yaitu: “Menulislah apa yang ada di pikiran, jangan memikirkan apa yang akan ditulis.”

Setiap peristiwa yang kita alami di masa lalu pasti sudah terekam di dalam pikiran. Kita bisa menuangkan kisah dan cerita masa lalu itu ke dalam sebuah tulisan. Berbagai cerita saat masih SMP atau SMA, beserta kisah cinta-cintaan, pasti ingat itu. Berbagai peristiwa yang dialami saat kuliah, apalagi. Tentu ingat. Dan masih banyak peristiwa dan kisah yang pernah dialami yang menarik untuk dicertakan.

Tuliskan semua peristiwa dan kisah di masa lalu, seperti sedang bercerita. Pasti bisa dan mudah. Namun yang penting dan perlu diketahui adalah, jangan menulis dengan kata pembuka: “Pada suatu hari,”, “Pada suatu masa,”,  Tulis kata pembuka dengan langsung to the point, misalnya: “Cinta memang buta,,,,,,,,,,”, atau “Meskipun jutek, asisten dosen yang biasa dipanggil mbak Kiki itu memang cantik………,”  bisa juga “Alunan lagu Tommy J. Pissa mengingatkan saya saat mengikuti Ospek …..” dan seterusnya.

Selamat mencoba.

Foto: tutaudio su

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun