Mohon tunggu...
Badiyo
Badiyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Content Creator

Seneng baca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengabadikan Kuliner Sokaraja dengan Smartphone

23 Oktober 2015   05:45 Diperbarui: 23 Oktober 2015   13:08 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smartphone ini cukup simpel dan ringan dengan ukuran layar 5,0 inches. Dengan resolusi Full HD 1080 x 1920 pixels akan membuat nyaman saat menonton video, streaming dan bermain game beresolusi tinggi. Layar smartphone ini juga dilengkapi dengan Scratch-resistan glass sebagai pelindung anti gores.

Kelebihan Sony Xperia M5 Dual adalah kamera kelas atas dengan tingkat pixel yang besar baik kamera belakang maupun depan. Kamera belakang dengan ukuran 21.5 MP, 5248 x 3936, phase detection autofocus, LED Flash, Video 2160p@30fps. Sementara untuk kamera depan berukuran 13 MP, autofocus; 1080p@30fps video. Smartphone ini mengusung tagline “Proselfie” karena mampu menawarkan pengalaman foto selfie terbaik.

Prosesor Octa Core 2,0 GHz dengan RAM 3 GHz menjadi andalah smartphone ini karena dapur pacunya mampu bekerja dengan sangat cepat. Sistem operasi OS Andoid Lollipop membuat pengguna nyaman beraktivitas internet. Memori internal 16 GB dan eksternal MicroSD up to 200 GB. Dengan kapasitas memori yang besar itu para pengguna Sony Xperia M5 Dual cukup tenang untuk menyimpan foto-foto hasil jepretan maupun musik-musik kesayangan.

Sony Xperia M5 Dual mempunya Dual Sim Card berkuran bertipe Nano-SIM yang telah mendukung koneksi 4G LTE. Baterai smartphone ini Non-removeble Li-lon 2600 mAh. Harga smartphone Sony Xpera M5 Dual berkisar Rp. 5,4 jutaan. Harga yang tidak murah namun sangat pantas untuk sebuah smartphone dengan fasilitas yang sangat lengkap dan canggih.

Di jaman sekarang rasanya tidak lengkap kalau bepergian tidak membawa smartphone. Dengan smartphone kita bukan saja bisa berkomunikasi dengan mudah, tetapi juga bisa menangkap dan mengabadikan setiap momen atau kejadian apa saja yang kita temui. Seperti yang saya alami beeraa waktu yang lalu. Di awal bulan Oktober yang lalu saya dan istri pulang kampung ke desa Kembangan, kecamatan Bukateja, kabupaten Purbalingga - Jawa Tengah. Seperti biasa saat hendak kembali ke Jakarta maka saya dan istri membeli oleh-oleh. Oleh-oleh dari daerah saya yang cukup terkenal dan banyak disukai adalah Getuk Goreng Sokaraja. Maka berangkatlah saya dan istri menuju Sokaraja untuk membeli Getuk Goreng sebagai oleh-oleh. Naik kendaraan umum ketika sampai di Sokaraja saya dan istri turun tepat di depan Klenteng Hok Tek Bio, klenteng yang sangat legendaris.

Ketika kita mendengar kata Sokaraja, satu hal yang langsung teringat adalah getuk goreng. Meski pernah mendengar namun tidak semua orang tahu apa itu getuk goreng. Getuk goreng adalah getuk yang digoreg. Getuk sendiri adalah makanan tradisional daerah Jawa dengan bahan dasar singkong. Singkong yang telah dikupas, dicuci kemudian dikukus. Setelah itu singkong dicampur dengan gula merah untuk kemudian ditumbuk dalam sebuah wadah yang di daerah Jawa biasanya disebut Lumpang. Setelah singkong hancur dan lembut kemudian diangkat, itulah getuk. Getuk yang telah jadi dibuat bulatan-bulatan dengan ukuran sesuai selera. Untuk membuat getuk goreng sangat mudah. Bulatan-bulatan getuk tersebut dicampur dengan adonan terigu kemudian digoreng.

Sokaraja adalah sebuah kota kecamatan di wilayah kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Letak Sokaraja sekitar 10 km di sebelah timur kota Purwokerto. Jika dari arah kota Purbalingga, Sokaraja berada di sebelah barat dan berjarak sekitar 15 km. Lokasi Sokaraja terbilang cukup strategis karena berada di perlintasan jalur tengah Jawa Tengah. Rute Purwokerto-Yogyakarta akan melintasi kota getuk goreng ini. Begitu juga dengan rute Purwokerto-Semarang. Ketika melintas di Jalan Jend. Soedirman, jalan utama di kota ini, para pengendara akan melihat di kanan kiri jalan toko-toko yang menjual getuk goreng. Toko getuk goreng yang paling besar dan mencolok adalah Toko Getuk Goreng H. Tohirin.

Sokaraja ternyata bukan hanya getuk goreng, tetapi ada juga soto. Soto Sokaraja memang tidak setenar “saudaranya”, Getuk Goreng. Namun bagi masyarakat di wilayah eks Karesidenan Banyumas yang meliputi kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap, Soto Sokaraja adalah salah satu makanan favorit. Berbeda dengan soto-soto lainnya, Soto Sokaraja mempunyai ciri dan rasa yang khas. Selain daging ayam, soto Sokaraja berisi sayuran tauge, ditambah irisan daun bawang dan daun seledri. Kemudian berisi juga soun dan remukan kerupuk. Kuah soto yang berbahan bumbu bawang merah, bawang putih, kemiri, merica bubuk, garam, kecap manis, gula merah, asam jawa, daun salam, kunyit, jahe, lengkuas dan sereh, membuat Soto Sokaraja terasa begitu segar. Sambal kacang akan menambah lengkap sensasi cita rasa yang khas, Soto Sokaraja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun