Mohon tunggu...
Badiyo
Badiyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Content Creator

Seneng baca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pelajaran Politik untuk Orang Awam

9 Maret 2015   18:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik itu berbasis Persepsi dan Opini Publik. Persepsi menurut Wikipedia adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Sedangkan Opini Publik berasal dari dua kata opini yang artinya pendapat dan public yang artinya masyarakat umum. Jadi, menurut wikipedia, opini publik artinya pendapat kelompok masyarakat.

Opini yang berkembang bisa terjadi memang karena adanya berita kontroversi dan benar-benar memang terjadi. Namun tidak jarang opini  berisi berita yang tidak benar dan sengaja dilontarkan oleh orang atau sekelompok orang atau pihak yang punya kepentingan tertentu. Tujuannya adalah agar masyarakat umum akan mempunyai persepsi sesuai yang diinginkan oleh pihak yang berkepentingan tersebut.

Karena itu, Publik dituntut untuk berhati-hati dan cerdas dalam membaca, menyikapi dan mencermati berbagai Opini Publik yang berkembang. Dengan demikian Publik bisa terhindar dari Persepsi yang salah. Sehingga masyarakat umum tidak keliru dalam memahami dan menyikapi realitas yang ada dan berkembang di masyarakat.

Cara yang paling mudah dan seherhana untuk mengetahui benar tidaknya opini yang berkembang adalah chek, re-chek dan cross-chek. Jangan mudah percaya begitu saya terhadap opini yang berhembus dan berkembang. Jangan hanya percaya pada pernyataan satu pihak.

Setiap kali ada opini yang berkembang, jangan langsung percaya. Periksa, analisa, cari informasi dari pihak lain sebagai pembanding, Jika kita dapat berita dan informasi dari MetroTV jangan langsung percaya. Coba chek TVOne, KompasTV, TVRI dan lain sebagainya. Jika kita membaca berita di Koran Kompas, jangan langsung percaya begitu saja. Coba baca Koran Republika, Koran Tempo, Warta Kota, dan lain sebagainya. Jika ada omongan dari tetangga sebelah, jangan langsung percaya. Coba Tanya ke tetangga sebelahnya lagi.

Jika berita dan informasi itu memang benar, ya sudah. Silakan  pahami dan ambil sikap. Namun sebaliknya, jika ternyata berita dan informasi itu keliru dan salah, ya jangan percaya. Karena bisa jadi opini tersebut memang sengaja dihembuskan untuk Propaganda terselubung. Apa itu Propaganda? Sepertinya kata ini dulu sudah sering kita dengar. Menarik untuk kita ulas pada edisi berikutnya.

Salam,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun