Mohon tunggu...
badig sania
badig sania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dampak Broken Home pada Psikologis Anak

11 Mei 2024   09:38 Diperbarui: 11 Mei 2024   09:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo


Anak dari keluarga berantakan (broken home) diartikan sebagai anak yang keluarganya berpisah atau orangtuanya bercerai. Kondisi ini dapat berdampak serius pada kondisi psikologis anak. Anak-anak terkena dampak rumah tangga yang berantakan karena perpisahan orang tua. Hal ini tergantung pada usia anak, saat orang tua berpisah, jenis kelamin anak, kepribadian anak dan hubungan anak dengan orang tua

Masalah yang Biasa Dihadapi Anak Broken Home

Penelitian menunjukkan bahwa perceraian dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kondisi psikologis anak yang Broken Home. Rusaknya struktur keluarga juga dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada anak-anak. Beberapa akibat serius yang dapat dialami oleh anak-anak dari keluarga berantakan adalah:

1. Masalah emosional

Perpisahan orang tua sangat mempengaruhi keadaan emosi seorang anak. Anak merasa kehilangan, sedih, bingung, takut, marah, semuanya campur aduk. Penyebabnya bisa juga karena kebingungan apakah akan tinggal bersama ayah atau ibu, dan juga perasaan akan kehilangan orang tua atau merasa orang tua tidak lagi menyayangimu. Tak jarang anak-anak menjadi marah atau bahkan menyalahkan diri sendiri atas perceraian orang tuanya

2. Gangguan perilaku

Beberapa anak dari keluarga berantakan juga mengalami perubahan suasana hati atau gangguan suasana hati lainnya. Ada pula yang memilih menarik diri dari masyarakat, tidak mau berkomunikasi dan kurang percaya diri. Perceraian juga mendorong perilaku antisosial pada anak-anak. Anak-anak dari keluarga yang berantakan berisiko menjadi nakal, agresif, berkata dan bertindak kasar, berbohong, bahkan berkelahi dengan teman

3. Gangguan jiwa

Selain melemahnya kedekatan orang tua dan anak setelah berpisah, anak bisa semakin stres karena berbagai perubahan yang harus dialami anak, seperti pindah atau pindah sekolah. Anak-anak dari keluarga yang berantakan juga rentan mengalami depresi dan gangguan kecemasan, Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan kepribadian, penyalahgunaan zat, dan bahkan upaya bunuh diri.

Dampak serius lainnya yang dialami anak-anak dari keluarga berantakan adalah Separation Anxiety Syndrome (SAD), SAD merupakan suatu kondisi dimana seorang anak merasa takut dan sangat takut kehilangan sosok penting dalam hidupnya, dalam hal ini ayah dan ibunya. Kecemasan dan ketakutan akibat gangguan ini dapat mengganggu aktivitas anak, membuat mereka mudah. tersinggung, mudah murah, bahkan tidak mau bersekolah atau bermain dengan teman.

 4. Masalah keuangan dan pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun