Mohon tunggu...
Badia Tarigan Silangit
Badia Tarigan Silangit Mohon Tunggu... -

I'm not big, but I'm special

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengunjungi Air Terjun Simempar Deli Serdang

14 Agustus 2017   19:33 Diperbarui: 14 Agustus 2017   19:47 5321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewaktu liburan kemarin aku dan teman-temanku berencana pergi ke salah satu tempat wisata air terjun di desa Simempar Gunung Paribuan Kabupaten Deli Serdang, Sebelumnya air terjun simempar ini dulunya selalu dikunjungi oleh warga sekitar untuk meminta hujan, seiring berjalannya waktu ritual itu lama kelamaan dilupakan oleh masyarakat sekitar, dan sekarang Air terjun tersebut dijadikan sebagai tempat wisata.

Dibutuhkan waktu sekitar 3 jam berjalan kaki untuk dapat mencapai air terjun simempar, kalau pulang pergi jadinya 6 jam perjalanan deh, cukup lama dan ternyata medan jalannya juga cukup eh bukan cukup tapi sangat terjal dan melelahkan.

Untuk petualangan menuju Air Terjun Simempar ini Badia ditemani sama PERMATA GBKP dari beberapa runggun yang ada di klasis lubuk pakam, kami sampai dilokasi wisata pohon damai pada pukul 10.00 WIB, sesampainya di base camp air terjun simempar kami dikutip uang retribusi masuk dan sudah termasuk biaya parkir sepeda motor sebesar IDR 10.000, ini belum termasuk biaya menuju air terjunnya ya, untuk menuju air terjun simempar kalian harus menyewa seorang ranger dan dikenakan biaya sebesar IDR 400.000/15 orang mahal banget kan ?.

Tapi apa boleh buat karena udah sampai dilokasi mau nggak mau Badia dan teman-teman harus melanjutkan petualangan ini, udah jauh-jauh datang masa harus batal karena harga ?. Setelah membayar selanjutnya kami menghitung persediaan makanan, minuman, dan benda-benda plastik yang kami bawa, ini dilakukan agar kami tidak membuang sampah sembarangan karena nantinya ketika kami sudah kembali dari air terjun sampah bekas makanan kami akan dihitung kembali. Setelah proses ini selesai kami diberikan instruksi untuk selalu bersama dan saling tolong menolong.

Briefing sebelum berangkat ke air terjun simempar
Briefing sebelum berangkat ke air terjun simempar
Berjalan kaki selama 3 jam cukup melelahkan apalagi medan-nya menanjak dan sangat licin, ditambah lagi aku-nya yang agak sedikit rempong bawa ransel yang besar dan isinya baju ganti untuk mandi, tripod, power bank, dan botol air minum, hingga akhirnya aku pun meminta bantuan adikku untuk membawa ranselku. Karena jalannya agak licin dikarenakan banyak lumpur alhasil sandal yang kugunakan sudah dipenuhi lumpur sehingga jika aku berjalan jadi agak terasa licin, oleh karena itu aku harus melepasnya dan berjalan dengan telanjang kaki, untungnya ada 2 orang adikku yang sudah ku kenal yang ikut dalam petualangan ini namanya Milen dan Yogi, jadinya tas dan sandalku aku berikan kepada mereka saja supaya aku nggak kesusahan lagi jalannya.

Perjalanan ini ternyata sangat berliku, harus mendaki gunung lewati lembah, harus melewati bekas area longsor, menyeberangi sungai dengan tali, dan yang paling mengangkan ternyata kita berada di pinggiran tebing dan dibawahnya itu adalah sungai, wah sangat mengerikan sekali, dari pinggiran tebing tersebut ternyata aliran air terjunnya ada dibawah, wah untuk turun kebawah aja terjal banget, oh iya ditengah-tengah perjalanan kalian juga akan melihat beberapa jenis tumbuhan yang unik, mulai dari pohon yang batangnya mirip dengan ular hingga pohon yang batangnya besar banget, dan ini bisa menjadi penambah semangat kalian selama diperjalanan.


Berfoto dengan pohon terbesar yang ada di hutan ini
Berfoto dengan pohon terbesar yang ada di hutan ini
Akhirnya sampai juga deh di Air terjun simempar ini, tapi FYI Badia Cuma di air terjun bawah aja, jujur Badia udah nggak sanggup lagi meneruskan perjalanan menuju puncak air terjunnya, Waktu kami Cuma 2 jam untuk menikmati dinginnya air terjun simempar, airnya begitu dingin dan seger sekali benar-benar jernih lho airnya, sebelum menikmati segarnya air terjun simempar kami menikmati dulu bekal yang sudah kami bawa, setelah itu lanjut deh mandi-mandi.


Waktu sudah menunjukan pukul 3 sore kami harus kembali pulang, di tengah perjalanan pulang hujan turun, dan ini membuat jalanan menjadi semakin licin sekali, lagi-lagi sandal yang ku pakai sudah dipenuhi dengan lumpur dan terpaksa aku harus berjalan dengan telanjang kaki. Di tambah lagi ketika beberapa langkah berjalan aku sudah ngos-ngosan dan begitu lelah, untungnya adikku Milen dan temannya yang bernama Henriko masih mau menemaniku, kami sudah berada di barisan paling akhir dan orang-orang yang berada di belakang kami malah mendahului kami dan tada  akhirnya pada pukul 6 sore aku sampai di lokasi awal dan aku adalah orang yang paling terakhir yang sampai dilokasi tersebut, dan sumpah kaki ku pegel banget apalagi dibagian betis beuhh !!!

Meskipun sudah lelah dan capek semuanya berubah ketika aku melihat foto-foto yang sudah aku ambil disana, terlihat begitu natural sekali dan terlihat eksotis, setelah aku sampai di base camp aku upload deh foto-foto petualanganku di simempar dengan Jaringan 4G XL yang super cepat, sambil jalan-jalan ya sambil eksis juga dong, jaman sekarang kalau belum posting foto di social media kita nggak bakal di percaya sama teman-teman kalau kita udah pergi ke suatu tempat atau bahasa gaulnya No picture = Hoax hahahahaha.

Well begitulah kira-kira petualanganku menuju Air Terjun Simempar, namun aku juga udah buat versi Vlog-nya lho yuk tonton videonya dibawah ini


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun