Mohon tunggu...
Namira ZahrahR
Namira ZahrahR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Hi, I am a communication student who interested in Communication, and photography. In collage, I love to interact with others. I am highly motivated, confident, and energic. My skills are good at social media, and speaking in public.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Alih-Alih Menjadi Yakin, Ternyata Gen Z Dibuat Labil

18 Desember 2023   05:26 Diperbarui: 18 Desember 2023   09:46 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies Baswedan, merupakan seseorang dengan tipe akademis yang paham dan saya mengakui kehebatannya dalam berdebat. Ia sudah awam mengenai hal – hal perdebatan, entah tak – tik maupun strategis yang pas dalam menjawab atau menanggapi pertanyaan. Anies juga terlihat membangun citra dirinya sebagai seseorrang yang intelektual dengan kesinambungan berbagai jawabannya yang menggunakan data. Juga tdak jarang Anies memberi cap ‘kurang komprehesif’ kepada kandidat lain. Dalam hal ini, Anies mendominasi. Namun ada beberapa yang klise, seperti pada saat Ia membawa persoalan Hotline Paris yang dimana Masyarakat dapat mendapatkan pengacara secara gratis. Namun nyatanya, Indonesia sudah memiliki Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBH) yang kurang lebih fungsinya sama saja denga napa yang sebelumnya disebutkan oleh Anies. Juga jawaban yang Ia paparkan selalu menjawab dengan studi kasusnya di Jakarta. Namun dikhawatirkan Masyarakat berpikir bahwa Anies merupakan Jawa-sentris. Anies juga beberapa kali mendapati kesempatan pada ketidaksiapan Paslon 02 pada sesi tanya jawab, dan diuntungkan dengan pertanyaan – pertanyaan Paslon 03 yang memberi panggung untuk dirinya. 

sumber/google
sumber/google

PRABOWO SUBIANTO 

Prabowo Subianto, dapat dilihat dari debat – debat seblumnya, di tahun 2014 dan 2019. Ia memang tipe seseorang yang ingin terlihat tegas. Namun yang menjadi sorotan adalah perilaku menggebu – gebu dan jogetan andalan Ia di sepanjang 2023 ini dan menjadi pusat perhatian khususnya Generasi Z, bahkan banyak yang menjuluki ‘Gemoy’ dan menimbulkan pro dan kontra terhadap hal tersebut. Adapun yang menganggap bahwa jogetan yang ditimbulkan secara spontan oleh Prabowo merupakan tindakan menutupi executive function atau seperti menurunnya kemampuan mengelola informasi dan juga interaksi. Namun bisa saja memang hal tersebut sengaja Ia lakukan karena Ia merasa sudah memiliki ‘pangsa pasar’ kepada para Pemilih Pemula atau generasi Z. Tetapi yang saya amati, meskipun Prabowo seseorang yang realistis meskipun memang dengan penyampaian yang tidak seretorik Paslon 01 & 03. Prabowo juga secara eksplisit sejalan dengan kebijakan pemerintah Jokowi yang saat ini sedang dijalankan dan berterus terang akan melanjutkan yang sudah ada. 

sumber/google
sumber/google

GANJAR PRANOWO 

Ganjar Pranowo, agaknya Ia kehilangan turning points karena memanasnya antara Paslon 01 & 02. Dan diawal dalam pemaparan visi dan misi, terkesan menggantung. Dikhawatirkan adanya potensi pemilih Ganjar akan pindah ke calon presiden yang lain. Namun memang jawabannya naratif dan politis dalam gagasan berikut solusinya. Meskipun Ia telah menjabat di Jawa Tengah kurang lebih 10 tahun, Ia justru membahas masalah yang ada diluar itu, Indonesia bagian ujung barat hingga ke timur. Dan materi debat yang Ia paparkan sebetulnya bagus, namun Ia terlalu bermain di zona aman. Pada sesi tanya jawab pun Ia sempat blunder. Ganjar juga bagus dengan niatnya dengan mendengarkan suara rakyat – rakyat nya, namun kembali lagi, itu saja tidak dapat dijadikan kesimpulan hanya dari segelintir orang saja. Tapi effortnya sangat baik dalam penyampaiannya dengan tenang. Setelah mencoba menganalisis, tentunya setiap Calon Presiden dan juga Wakilnya memiliki kelebihan dan juga kekurangan masing – masing. 

Sebetulnya debat yang dilakukan bukan semata – mata debat, namun siapa yang memang pro kepada rakyat untuk tujuan mensejahterakan Masyarakat di Indonesia. Para Generasi Z pun sekiranya sudah banyak yang sudah menetapkan pilihannya, namun tidak menutup kemungkinan masih banyak juga yang masih menjadi swing voters. Tidak apa – apa. Karena masih ada debat selanjutnya untuk membuktikan siapa yang layak untuk menjadi kepala negara kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun