TEMA : PEMBERANTASAN KORUPSI
Selanjutnya keseruan dalam debat semakin panas, mengenai Pemberantasan Korupsi. Ganjar dilemparkan pertanyaan tersebtut. Dengan mudah menjawab yaitu dengan penegakkan hukum: pemiskinan, perampasan asset, dan para koruptor diminta untuk diasingkan. Kemudian dilanjut dengan keteladanan, kesederhanaan dan integritas pemimpin. Ditutup dengan meritrokasi agar tidak ada terjadi nya jual beli jabatan. Dari jawaban itu, Anies menambahkan untuk merevisis UU KPK, juga standar etika untuk pimpinan KPK. Prabowo juga mengikuti, setuju dengan jawaban Ganjar dan menambahkan untuk memperkuat sisi lainnya seperti kepolisian, kejaksaan, BPPK, BPKP, Inspektorat dan lain – lain.
TEMA : PENGUATAN DEMOKRASI
Pertanyaan yang dilontarkan, mengenai kebijakan yang dilakukan untuk tata kelola partai politik. Anies menjawab bahwa rakyat tidak percaya dengan proses demokrasi. Harus adanya kebebasan berbicara, adanya oposisi untuk mengkritik pemerintah dan transparasi. Partai harus mengembalikan kepercayaan rakyat. Moment unuk terjadi.dan sontak ramai diperbicangkan di dunia maya soal tanggapan Prabowo dengan kalimat “Mas Aniesa gak berlebihan”. Prabowo dengan kepahitan atas kejujuran berkata bahwa Anies dipilih jadi gubernur DKI. Kalo demokrasi tidak berjalan tidak mungkin jadi gubernur. Prabowo waktu itu oposisi Anies. Menyusul tanggapan Ganjar, bahwa tidak ada demokrasi tanpa parpol.
TEMA HUKUM
Hal ini mengenai apakah komitmen untuk menjaga indepedensi kekuasaan. Prabowo menjawab setuju bahwa kehakiman harus independent, harus kuat dan tidak boleh diintervesi kekuasaan. Ganjar dengan santai menanggapi dan bertanya meneganai komentar Prabowo tentang putusan MK. Prabowo langsung menanggapi bahwa aturannya sudah jelas dan Ganjar pun tahu prosesnya siapa yang intervensi. Intinya tegakkan UU dan komitmen dengan itu. Dan setuju dengan Anies yang menanggapi bahwa harus membuat yudikatif yang kuat.
ANALISIS DAN KESIMPULAN
Debat Perdana ini adalah momen yang penting, apalagi kepada pemilih yang baru saja mendapatkan hak nya di tahun 2024 menjelang. Khususnya Gen – Z. Tentu saja bahwa debat ini memiliki angka yang cukup tinggi untuk mempengaruhi pilihannya, yang sebelumnya sudah menetapkan juga bagi yang belum. Ini adalah kesempatan emas dalam mengetahui gagasan apa saja yang dipaparkan oleh masing – masing Capres. Selain itu juga para Pemilih Pemula dapat menilai dari program apa saja yang akan dilakukan, serta ide yang akan ditawarkan kepada publik atau Masyarakat Indonesia. Harus diakui bahwa debat punya peran yang signifikan dalam kampanye, meskipun memang bukan segalanya. Komunikasi yang dilakukan tidak hanya komunikasi verbal atau kata – kata dan gaya bahasa, namun para Gen – Z dapat menilai komunikasi non – verbal melalui postur tubuh, mimik wajah, ekspresi dan juga Gerakan tubuh lainnya. Dan hal tersebut masuk kedalam pertimbangan para Gen – Z tentunya. Pada opini saya sebagai salah satu Generasi Z, saya melihat bahwa para Paslon masih banyak gagasan yang dipaparkan nya bersifat retorika. Bahkan belum banyak aspek politiknya. Bahkan ada beberapa gagasan yang agaknya keluar dari topik dan tema yang sudah ditentukan. Tetapi saya juga mengakui bahwa debat kali ini seru untuk disaksikan dan antusias. Debat tersebut sangat hidup dengan berbagai argumentasi dan narasi menohok yang ditampilkan. Meskipun saya juga sebetulnya masih menjadi bagian swing voters dan menunggu debat – debat selanjutnya agak semakin konkrit pilihan yang akan saya putuskan. Berikut adalah sedikitnya analisis saya sebagai Gen – Z mengenai ketiga Capres 2024.
ANIES BASWEDAN