Inkubator sederhana ikan nila yang disampaikan Ardi menjelaskan mengenai pembibitan dengan alat sederhana. Pembudidaya cukup menggunakan galon bekas, botor air mineral bekas, paralon, dan pompa akuarium. Selain itu, juga perlu menyiapkan tempat penampungan yang dapat berupa ember besar. Dengan ini, masyarakat Datar meskipun berada di dataran tinggi tetap dapat mendapatkan ikan secara mudah dan memperoleh manfaatnya.
Pengenalan QRIS oleh Badar menjelaskan mengenai pembayaran nontunai yang memiliki banyak kemudahan. Pembeli tidak perlu menyiapkan uang tunai dan penjual tidak perlu repot menghitung kembalian yang kadang kala rumit. Semua telah ter-settlement secara otomatis oleh sistem. Dengan demikian, diharapkan proses transaksi khususnya di Desa Datar dapat lebih efisien.
Redesain Balai Desa Datar yang disampaikan Givta menjelaskan konsep tata letak balai perkantoran dan pertemuan yang modern dan multifungsi. Konsep modern mengacu pada penggunaan bentuk, warna, dan material yang simpel, elegan, dan minimalis. Sedangkan, multifungsi berarti penggunaan ruang yang fleksibel dan efisien. Dengan adanya kegiatan ini, Givta berharap Balai Desa Datar dapat menjadi lebih nyaman dan menunjang produktivitas.
Tim I KKN Undip berharap bahwa pelaksanaan berbagai program monodisiplin di Desa Datar akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Melalui program-program ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang berkelanjutan dalam memperbaiki infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan, serta membantu dalam pelestarian lingkungan. Semua ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat Desa Datar, serta menciptakan sinergi yang kuat antara universitas dan komunitas lokal dalam upaya pembangunan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H