Mohon tunggu...
Badar Wiryawan
Badar Wiryawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Program Kerja pada Pekan Kedua

15 Februari 2024   07:40 Diperbarui: 15 Februari 2024   07:45 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemalang (19/01/2024) - Mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata Tim I Universitas Diponegoro 2023-2024 melaksanakan program monodisiplin. Ada pun program monodisiplin memiliki definisi program kerja yang mengaplikasikan ilmu yang didapat di perkuliahan secara individu. Contohnya saja Badar dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis prodi S-1 Akuntansi, program kerja monodisiplin yang dapat dilaksanakan misalnya pendampingan pembukuan bagi BUMDes.

Pekan kedua, tim melaksanakan tiga program monodisipin yaitu Sosialisasi Manfaat Pendaftaran Merek pada Produk UMKM oleh Marcha Fadiny Nesta, Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Air Cucian Beras oleh Muhamin Ar Rasyid, dan Pembuatan Alat Penyebar Pupuk Sederhana oleh Akmal Hafidh Purnomo.


Sosialisasi manfaat pendaftaran merek yang disampaikan oleh Nesta membahas pentingnya memiliki orisinalitas. Merek berguna agar suatu produk dikenal di masyarakat. Agar tidak sembarangan dimanfaatkan oleh orang lain, merek hendaknya didaftarkan secara hukum sehingga dapat lebih terlindungi dari pemalsuan.

Dok. KKN Tim I Undip 2023-2024
Dok. KKN Tim I Undip 2023-2024


Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang disampaikan oleh Rasyid membahas mengenai pemanfaatan air cucian beras. Selain dibuang, air bekas itu ternyata dapat diolah lebih lanjut untuk menyuburkan tanaman. Pupuk ini mudah dibuat dan lebih aman dibanding pupuk kimia.

Dok. KKN Tim I Undip 2023-2024
Dok. KKN Tim I Undip 2023-2024


Pembuatan alat penyebar pupuk sederhana yang disampaikan oleh Akmal membahas penyebar pupuk dengan mekanisme pegas. Alat ini dapat dibuat dengan mudah dan murah karena memanfaatkan paralon PVC dan pegas yang dapat disubstitusi dengan karet. Dengan alat ini, penyebaran pupuk lebih aman karena tidak perlu bersentuhan langsung dengan pupuk yang dikhawatirkan mengandung bahan kimia berbahaya.

Ketiga program tersebut dilaksanakan di Balai Desa Datar pada Kamis, 18 Januari 2024. Warga tampak antusias dengan menyimak secara saksama dan dilanjutkan sesi tanya-jawab. Mereka sangat terkesan karena memperoleh wawasan dan pengetahuan baru mengenai banyak hal. KKN Tim I Undip berharap program ini dapat bermanfaat dan memiliki keberlanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun