Pemalang (18/01/2024) - Sistem pembayaran berevolusi dari waktu ke waktu. Dimulai dari sistem barter, koin emas, sampai dengan uang seperti sekarang ini. Sistem uang sendiri dalam satu dekade terakhir pun bertransformasi dari kartu debit/kredit, e-wallet, sampai sekarang hanya dengan QR Code. Pembayaran menggunakan media QR Code di Indonesia biasa dikenal sebagai Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
Pembayaran QRIS diperkenalkan dan disahkan pertama kali pada 2019 lewat Peraturan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Nomor 21/18/PADG. Sudah empat tahun, tetapi masih cukup banyak yang belum mengimplementasikannya. Baik itu karena belum tahu teknologinya maupun mekanisme penggunaannya. Akhmad Badar Wiryawan Sulistio selaku mahasiswa S-1 Akuntansi FEB Undip yang tergabung dalam KKN Tim I mencoba menyosialisasikannya kepada masyarakat Desa Datar, Kec. Warungpring, Kab. Pemalang.
Penyuluhan program monodisiplin Inovasi Pembayaran Nontunai menggunakan QRIS dilakukan dengan cara door-to-door ke toko/warung pada hari Kamis (18/01) sekitar pukul 10.00-12.00 WIB. Materi yang disampaikan antara lain definisi, dasar hukum, manfaat, penggunaan, sampai cara pembuatannya lewat GoBiz. QRIS dapat digunakan lewat aplikasi mobile banking ataupun dompet digital seperti Link Aja, DANA, sampai GoPay. Dalam sosialisasi ini juga dilakukan demonstrasi menggunakan aplikasi GoPay untuk menunjukkan betapa mudahnya bertransaksi hanya dengan media QR.
Penggunaan QRIS ini sangatlah mudah karena pembeli tidak perlu menyiapkan uang tunai, serta penjual tidak perlu repot menghitung kembalian yang kadang rumit. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan pelaku usaha berminat untuk membuat dan menggunakan QRIS untuk pembayaran yang lebih efisien.
