Mohon tunggu...
BADAI KEBAIKAN
BADAI KEBAIKAN Mohon Tunggu... -

Sekolah di bidang Teknik Sipil dan diteruskan di bidang Manajemen lanjutan, spesialisasi manajemen operasional dan pemasaran internasional. Belajar banyak konsep IT di IBM Mengembangkan kewirausahaan dan profesi di bidang IT, Agrobisnis, Konsultan Konstruksi, Konsultan kehidupan (dlm aspek khusus)... Menjalankan amanah sisa usia dg selalu berharap bisa melihat bangsa Indonesia ini maju berkembang dg pemimpin2 yg baik dan melayani rakyatnya dg profesional. Semoga TUHAN memudahkannya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Si Kecil yang Tak Lupa Kebaikan Ahok (Sesuai Tataan Tuhan dalam Izin-Nya)

6 Desember 2016   20:57 Diperbarui: 7 Desember 2016   01:05 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto sendiri di acara pemakaman kawan orang tua di TPU karet bivak)

Saya baru pulang dari TPU Karet Bivak...
Ngantarkan jenazah kawan orangtua saya...

Bicara dengan penggali kubur yg PHL (Pegawai Harian Lepas) PEMDA DKI... yg rumahnya di pondok kopi...
Dia katakan :
"Sekarang Gaji saya halal Pak..."
"Gak minta2 sama keluarga yg sedang berduka..."
"Kalo dikasih saya terima..."
Gaji saya standar UMR DKI... 3 jutaan...
Tahun depan saya ikut test pengajuan lagi... kalo terima jadi PHL lagi..., kemungkinan besar gaji saya naik Pak...
Alhamdulillaah...

Bagi Warga DKI...
Biaya paling mahal di TPU Karet Bivak 100 ribu...
Biaya pun harus dibayarkan melalui bank DKI...

Di akhir percakapan...
PHL yg bersangkutan... bisik2 kepada saya...
"ini karena Ahok Pak"... (saya terjemahkan TUHAN gerakkan ahok utk wujudkan kondisinya dengan ijin NYA)...
"Kalo tahun depan Ahok nggak jadi gubernur..., saya nggak tau deh nasib saya... saya pasrah aja Pak..."

Ini potret kehidupan di TPU KARET BIVAK BLAD 75.
Andai kita2 yg katanya berilmu agama tinggi ...
Bisa lebih bijak berakal jiwa sehat ...
Biaya demo dr segala sudut bisa bermanfaat bagi sodara 2 kita yg lebih membutuhkan .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun