Mohon tunggu...
BADAI KEBAIKAN
BADAI KEBAIKAN Mohon Tunggu... -

Sekolah di bidang Teknik Sipil dan diteruskan di bidang Manajemen lanjutan, spesialisasi manajemen operasional dan pemasaran internasional. Belajar banyak konsep IT di IBM Mengembangkan kewirausahaan dan profesi di bidang IT, Agrobisnis, Konsultan Konstruksi, Konsultan kehidupan (dlm aspek khusus)... Menjalankan amanah sisa usia dg selalu berharap bisa melihat bangsa Indonesia ini maju berkembang dg pemimpin2 yg baik dan melayani rakyatnya dg profesional. Semoga TUHAN memudahkannya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beragama Tapi Tidak Sedang Menyembah Tuhan

10 Mei 2014   09:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:39 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negeri tercinta ini, ada banyak anak bangsa yg mempunyai agama dan berusaha dg sungguh hati utk bisa mengenal TUHAN nya sesuai keyakinan masing2.
Banyak yg memahaminya dg pengertian mendalam 'sebatas wawasan', dan tidak sedikit yg memahaminya 'sebatas ucapan', tapi sedikit yg menghayatinya sampai 'ke dalam lubuk hati terdalam', dan sangat sedikit yg 'mewujudkannya dalam tindakan'.

Kalo semuanya ditanya... "apakah beragama ?" maka biasanya masing2 pd menjawab "saya beragama". Sedikit sekali.. yg berani bilang : "saya tidak beragama"... walau selalu ada anak2 bangsa yg tidak percaya pd agama.

Penyembah2 TUHAN yg dimasukkan ke dalam kelompok beragama, biasanya tidak akan menghinakan sesama ciptaan TUHAN, apalagi sesama manusia, krn sadar bhw menghinakan sesama adalah menghinakan PENCIPTA nya yg memiliki semua ciptaan NYA. Mereka akan menjaga perilaku pikiran, perilaku hati, perilaku jiwaraga dan perilaku kehidupannya dengan sebaik mungkin tanpa harus menghinakan sesama. Mereka sangat yakin bhw TUHAN yg Maha PENCIPTA senantiasa melindungi ciptaan NYA, shg tidak mudah menjadi teman iblis dan pengikut2nya.

Penyembah2 TUHAN sebatas wawasan dan lisan, mudah ditunggangi 'iblis dan pengikut2nya', pandai membaca ayat suci tapi tidak pandai mengamalkannya dg ketulusan hati, sehingga mudah dikendalikan utk menghinakan sesama, dan membangun media tempat 'iblis beserta pengikut2nya' berkarya meluaskan jaringan. Mereka tampak suci di pakaian, pikiran dan perkataan, tapi tak sadarkan jiwaraga bahwa telah dikendalikan secara terpadu utk kepentingan 'iblis & pengikut2nya'.

Mereka menjadi senang utk menguasai orang2 yg sedang gelisah hatinya, terkesima dg ayat2 yg diteriakkan (padahal implementasi kehidupannya sebatas 'ritual' menyembah TUHAN... tapi sebenarnya 'mereka sedang tidak menyembah TUHAN').

Mereka beragama tapi tidak menyembah TUHAN.

Mereka beragama... tapi selalu memunculkan 'rasa ragu bhw TUHAN tidak melindungi agamanya'.
Mereka menumbuhkan 'rasa was was akan kehancuran agamanya' pada pemeluknya, akibat perkembangan manusia2 lain yg 'tidak sama agamanya' dan 'tidak sama ritualnya', yg mengancam keberadaan mereka.

Kata2 mereka membakar api rasa was-was banyak pengikutnya. Mereka teriak teriakkan ayat2 suci TUHAN untuk membuat pengikut2nya tak sadarkan diri, lupa pd TUHAN yg Maha Melindungi.

TUHAN sayang pada semua ciptaan NYA..., dan selalu ada pemimpin2 (yg paham ayat di wawasan dan lisan) tapi kurang mampu menerapkannya dlm perbuatan. Mereka tak sadarkan diri bhw telah ditunggangi "iblis & pengikut2nya (yg sangat paham dg ayat2 suci TUHAN)". Mereka tak sadarkan diri mengejar kekuasaan, melakukan 'kesalahan2 yg bisa mereka tenggang', demi 'tidak jatuh runtuhnya singgasana TUHAN' (seakan TUHAN sangat bergantung pd mereka).

Pembaca tulisan ini... Yakinlah bhw TUHAN selalu melindungi setiap insan yg sadar bhw TUHAN begitu sangat dekatnya dg setiap ciptaan NYA. TUHAN senantiasa mencurahkan kasih sayangnya, dg segala tataan NYA yg penuh dg kebaikan, dlm setiap perjalanan kehidupan setiap orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun