Pendidikan konservasi adalah sebuah proses yang dirancang untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Fokus utamanya adalah mengubah perilaku dan sikap, terutama di kalangan anak-anak dan pelajar, dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan serta memahami isu-isu yang terkait. Tujuan akhirnya adalah untuk mendorong masyarakat berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan demi kesejahteraan generasi saat ini dan yang akan datang (KLHK, 2019).
      Kegiatan kami di Sekolah Indonesia Bangkok melibatkan presentasi slides yang memperkenalkan primata endemik khas Indonesia, seperti lutung jawa, owa jawa, surili, orangutan, monyet ekor panjang, dan kukang. Presentasi ini diikuti oleh sembilan anak dari kelompok TK B. Dalam kegiatan tersebut, kami mengenalkan ciri-ciri fisik dan keunikan masing-masing satwa, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang keragaman primata yang ada di Indonesia. Anak-anak tampak antusias dan tertarik saat mendengar penjelasan tentang primata, yang sebagian besar mungkin baru mereka kenal.
      Setelah sesi perkenalan, kegiatan dilanjutkan dengan aktivitas mewarnai gambar primata. Kegiatan mewarnai ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu memperkuat ingatan mereka tentang hewan-hewan yang telah diperkenalkan sebelumnya. Untuk menambah keseruan, kami juga mengadakan beberapa permainan interaktif yang berkaitan dengan primata. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa anak-anak menjadi lebih mengenal dan memahami keanekaragaman primata Indonesia, serta menyadari pentingnya menjaga kelestarian satwa-satwa tersebut.
      Setelah mengikuti pendidikan konservasi primata, harapannya adalah anak-anak dapat memahami lebih dalam tentang keberadaan primata serta pentingnya menjaga kelestarian mereka. Melalui pengenalan yang menyenangkan dan sederhana, diharapkan mereka akan menyadari peran primata dalam ekosistem dan dampak yang terjadi apabila primata mengalami kepunahan. Dengan penanaman nilai-nilai ini sejak dini, harapan ke depannya adalah mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli terhadap alam dan termotivasi untuk melindungi serta melestarikan primata dan lingkungan sekitarnya. Pada akhirnya, mereka akan memiliki kesadaran dan kecintaan yang tinggi untuk menjaga keseimbangan alam di masa depan.
      Salah satu tenaga pengajar bernama Auliya berpendapat bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk siswa karena dapat membantu siswa mengenal nama-nama primata. "Ini bagus ya untuk adik-adik siswa yang masih TK. Mereka harus banyak tahu tentang nama-nama hewan," ujarnya. Auliya juga menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar mengenal hewan, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan habitat hewan-hewan tersebut. Dengan cara yang menyenangkan, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan serta rasa cinta mereka terhadap dunia binatang sejak usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H