Mohon tunggu...
Bacool S
Bacool S Mohon Tunggu... Lainnya - Influencer

Perkenalkan nama saya Dewantoro Bagus Samekto mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY angkatan 2021. Selain mahasiswa saya juga seorang content creator di aplikasi Tiktok. Hobi saya menyanyi, menari, dan menggambar. Cita-cita saya ingin menjadi bintang film dan designer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Konsumerisme dalam Media Sosial

11 November 2022   08:13 Diperbarui: 11 November 2022   08:29 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hidup di era digital seperti sekarang ini memberikan banyak sekali perubahan yang terjadi dari beberapa tahun ke belakang. Sebagai contoh kita bisa ambil dari munculnya media sosial yang semakin berkembang pesat dengan adanya teknologi baru yang muncul seperti fitur insta story dari instagram. Munculnya fitur baru instagram dari beberapa tahun yang lalu ini memberikan banyak dampak kepada penggunanya berupa dampak positif dan dampak negatif. Seperti yang dikatakan Samovar dalam bukunya Communication between Cultures mengenai komunikasi antar budaya dalam globalitas bisnis yang menyatakan bahwa hampir setiap aspek kehidupan ini terjadi perubahan ekstensif akibat adanya globalisasi. Perubahan banyak aspek yang dikatakan Samovar dalam bukunya itu merupakan kebenaran yang sudah banyak terjadi dalam kehidupan manusia di bumi ini.

Fenomena konsumerisme adalah salah satu contoh juga dari akibat perkembangan teknologi media sosial akibat globalisasi. Hal tersebut sudah meracuni seluruh pengguna media sosial terutama di instagram. Dapat dikatakan seperti itu karena pengguna instagram saat ini lebih mementingkan kebutuhan insta story untuk meningkatkan status sosial mereka. Hal tersebut dilakuan dengan cara memamerkan apapun yang bisa dipamerkan seperti harta, pakaian, makanan, kendaraan dan masih banyak lagi. Namun, kegiatan memamerkan sesuatu di insta story ini sudah dianggap biasa oleh sebagian besar pengguna instagram. Fenomaena ini terjadi sepertinya dikemas oleh beberapa orang untuk dijadikan sebuah tren. 

Tren tersebut ditandai dengan contoh nyata yang terjadi di kalangan mahasiswa atau kalangan pelajar seperti mengunggah insta story dirinya saat sedang mengerjakan tugas di kafe yang terlihat estetik, sedangkan mengerjakan tugas di kafe akan mengeluarkan lebih banyak uang dibandingkan mengerjakan tugas di rumah atau perpustakaan. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai contoh dari budaya konsumerisme karena banyak sekali orang-orang yang menormalisasi hal tersebut untuk kebutuhan insta story. Contoh lain adalah memamerkan barang mewah seperti tas branded, jam tangan, pakaian, iphone dan masih banyak lagi. 

Salah satu barang yang sedang panas dibicarakan di media sosial adalah iphone, karena iphone ini salah satu alasan seseorang membeli untuk menaikkan status sosial mereka. Dengan membeli iphone dan memamerkannya di insta story, mereka akan merasa bahagia karena orang-orang akan menganggap dirinya orang kaya. Oleh karena itu, banyak sekali orang-orang yang memaksakan dirinya untuk membeli iphone ini untuk kebutuhan menaikan status sosial walaupun sebenarnya mereka tidak memiliki banyak uang. 

Hal tersebut menjadikan perubahan yang terjadi karena globalisasi mendapatkan dampak yang buruk akibat konsumerisme yang terjadi di media sosial, karena banyak orang akan melakukan apapun agar bisa terlihat memiliki status sosial yang tinggi walapun yang sebenarnya tidak. Ada juga tren lain yaitu melakukan pinjaman online untuk memenuhin kebutuhan insta story juga. Hal tersebut dilakukan untuk meminjam uang yang akan digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari agar terlihat memiliki status yang tinggi, tetapi pada akhirnya bingung untuk membayar tagihan pinjaman online yang dapat merugikan diri sendiri dan orang di sekitar yang mendapatkan spam pesan dari pihak pinjaman online.

Dengan adanya pengaruh buruk yang terjadi akibat adanya perubahan aspek kehidupan yang terjadi akibat globalisasi khususnya di media sosial, baiknya kita lebih mengerti kondisi kehidupan kita dan tidak memaksakan diri kita untuk terlihat memiliki status sosial yang tinggi karena itu dapat merugikan diri kita sendiri bahkan keluarga kita.

Daftar Pustaka
Samofvar, L.A, Porter, R.E,McDaniel, E.R, Roy,C.S. Communication:Between Cultures. 14th edition. Cengage Learning. Boston:USA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun