Setelah itu, Rico mendorong sepeda motor saya namun mesin motor sempat mati, beberapa kali di starter tidak mau menyala. Rico pun mengambil alih dengan memegang stang motor dan saya mendorongnya dari belakang sekuat tenaga. Seketika, mesin motor menyala, saya dan Rico terus mendorongnya hingga mencapai di salah satu rumah penduduk.
30 menit kemudian, kami melanjutkan perjalanan di medan jalan yang benar-benar rusak parah. Hingga akhirnya memasuki Desa Cibodas dan berhenti di salah satu rumah penduduk yang di depannya adalah Goa Ciwadon. Kurang lebih 3 jam kami melalui medan jalan yang parah tersebut dan tiba pada pukul 13.00 WIB.
Setelah beristirahat, kami memulai trekking menuju Curug Sedong dan dibutuhkan waktu 1 jam untuk trekking melewati perkebunan yang gersang dengan panorama bukit-bukit sekitar, hamparan sawah dan menyeberangi aliran sungai hingga empat kali. Tidak ada petunjuk apapun di lokasi tersebut dan beberapa kali kami bertanya kepada beberapa petani yang sedang berladang atau melintas.
Mereka dengan senang hati menunjukkan jalan ke Curug Sedong. Dan benar saja, curug tersebut berada di balik rimbunnya pepohonan. Debit air yang turun yang sangat deras, ketinggian curug kurang lebih sekitar 3 meter dengan kolam alami yang menampung air yang mengalir dengan kedalaman sekitar 1.5 meter.
Sesaat kemudian, datang rombongan anak-anak kecil penduduk setempat, mereka melompat dari atas curug ke kolam alami dengan riangnya. Cukup menghibur kami di tengah-tengah rasa lelah yang menghardik. Sementara itu, diatas curugnya terdapat kolam dan curug mini lagi, Kedalaman kolamnya kurang lebih sekitar 2 meter. Warna airnya kehijau-hijauan. Cukup lama kami berada di tempat tersebut hingga pada pukul 16.00 WIB, kami harus kembali ke tempat parkiran. Curug Sedong belum di kelolah dan tidak ada tiket masuk.
Jika anda dari Jakarta, arahkan kendaraan anda ke Cibinong. Jika lewat tol (untuk mobil) keluar tol Citereup kemudian gunakan GPS dengan patokan Jonggol Garden. Di dalam GPS terdapat 3 rute, ambil rute yang melewati jalur Kelapa Nunggal, memang jauh tapi di jalur ini medan jalan sudah teraspal dan bisa dilalui dengan mobil. Jika sudah sampai di Jonggol Garden, arakan kendaraan sekitar 300 meter ke depan ke arah Goa Ciwadon dan parkirkan kendaraan di salah satu rumah penduduk.Â
Kemudian dilanjutkan dengan trekking 100 meter ke depan. Tidak ada petunjuk apapun, saran saya gunakan penduduk lokal untuk jadi guide mengantarkan ke Curug Sedong dengan biaya sukarela. Untuk trekking 1 jam dari parkiran kendaraan, selama trekking, anda akan disuguhkan dengan keindahan panorama sekitar. Dan di lokasi ini belum ada tiket masuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H