Kami mencari posisi tempat duduk disudut atas dengan pemandangan curug yang jatuh menghujam ke dalam kolam yang dibentuk, terdapat 2 curug yang mengalir, yang satu curug kecil yang satu lagi curug besar, dan aliran kedua curug ini berasal dari mata air yang keluar dari tempat pohon tumbuh diatas tebing curug tersebut.
Sebelum kami menceburkan diri ke dalam kolam, saya memasak air untuk membuat pop mie yang kami beli di jalan karena lapar yang melanda sejak perjalanan menuju Curug Cibarjan dan setelah itu saya memasak air lagi untuk membuat kopi sambil menikmati panorama alam sekitar.
Kemudian kami makan siang bersama yang diiringi udara segar yang berhembus, setelah itu saya membuat kopi, kami merasakan sesuatu yang berbeda saat mengunjungi tempat ini, layaknya sebuah curug pribadi karena tidak adanya orang lain yang berkunjung ke lokasi ini. Setelah itu kami menceburkan diri ke dalam kolam, air yang dingin, segar dan jernih membasahi sekujur tubuh kami.
Kedalaman kolam hanya 1 meter, kami berenang kesana-sini tanpa memperdulikan rasa dingin yang menerpa, sesekali saya duduk diatas batu tepat curug itu jatuh, kami benar-benar menikmati suasana dan panorama alam sekitar, tak terasa waktu sudah menjelang sore hari, kami mengganti pakaian di kamar mandi yang sudah disediakan, kemudian berjalan menuju parkiran motor dan melanjutkan perjalanan pulang.
Karena seharian bermain air, tak terasa perut kami lapar, kami memutuskan untuk berwisata kuliner di restoran ayam penyet di wilayah bogor dengan harga yang sangat terjangkau. Selesai makan, saya mengantarkan Gede ke Stasiun KA Bogor, setelah itu saya melanjutkan perjalanan untuk pulang.
Â
Â
Â