Mohon tunggu...
Bachtiar Adnan Kusuma
Bachtiar Adnan Kusuma Mohon Tunggu... Penulis - Tokoh Nasional Literasi dan Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpusnas RI

Hobi membaca dan menulis fokus Literasi dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Chaidir Syam dan Suhartina Bohari Menjejak Makna

7 Juli 2023   05:08 Diperbarui: 7 Juli 2023   05:34 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chaidir Syam dan Suhartina Bohari Menjejak Makna

( HUT 64 Tahun Kabupaten Maros )

"Andai Maros itu seperti sebatang tubuh, maka ijinkan saya untuk mendekapnya lagi dan lagi. Mendekap artinya berkarya untuknya, mendekap artinya memberikan kehangatan dengan pengabdian yang bermakna". Pernyataan Chaidir Syam, Dua Tahun Menjejak Makna, penulis kembali mengingatkan bahwa tepat 4 Juli 2023, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Maros, H.A.S.Chaidir Syam dan Hj. Suhartina Buhari, genap dua tahun memimpin Kabupaten Maros sekaligus menjadi titik asa utama di HUT 64 Tahun Maros.

Penulis beberapa waktu lalu, berdiskusi dengan Bupati Maros, Chaidir Syam, dan beliau berharap semoga saja di masa kepemimpinannya ini, bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Maros.Menang Pilkada 2020 dan dilantik pada 26 Februari 2021. Semoga masyarakat tidak pernah bosan untuk mendoakan para pemimpinnya. Dan pada doa itu ada timbal balik berupa karya terbaik pemimpin kepada rakyatnya.

Didampingi oleh Wakil Bupati perempuan tangguh yang tentunya punya misi yang sama, Hj. Suhartina Bohari, membuat Chaidir Syam semakin yakin, bisa berbuat banyak untuk masyarakat Maros di tahun berikutnya. Baginya waktu dua tahun yang telah lewat ini masih terbilang singkat untuk menyempurnakan bentangan sajadah pengabdian. Masih ada daftar impian dan cita-cita masyarakat Maros yang belum terwujud.

Dalam memperingati HUT 64 Tahun Kabupaten Maros tahun ini, Pemerintah Kabupaten Maros mempunyai beberapa program unggulan. Misalnya mewujudkan Maros menjadi Kabupaten Literasi. Ini bukan upaya Chaidir Syam sebagai bupati untuk tampil beda. Karena memang Chaidir Syam melihat, kalau mau memajukan masyarakat, maka literasi harga mati. Literasi dalam makna yang paling dasar, yaitu pemasyarakatan minat membaca dan menulis.

"Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak, saya didaulat sebagai pemimpin publik yang terpilih mendapatkan PenghargaanTertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional, kategori pejabat publik, pada 14 November 2022 lalu di Jakarta. Itu artinya, kabupaten yang saya pimpin ini, secara nasional sudah diakui kiprahnya dalam menggiatkan literasi", ucap Chaidir Syam.

Adalagi program unggulan lain, yaitu program wisata Green Tourism. Maros adalah tempat yang indah. Allah telah menitipkan salah satu lukisan alam terindah kepada Pemerintah Kabupaten Maros. Yang mungkin tidak ditemukan di belahan dunia lain. Green tourism yang ditawarkan Chaidir Syam, menghadirkan kawasan karst yang menjadi warisan dunia atau istilah kerennya adalah Geopark Maros sebagai site atraksi wisata berbasis konservasi.

Kerja sama dan kerja kompak antara Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh Forkopimda yang ada, buah hasilnya mulai tampak. Satu persatu prestasi mulai diraih oleh Kabupaten Maros. Bahkan beberapa diantaranya bagi Chaidir Syam adalah pencapaian yang mencengangkan. Target memang tetap ada, namun pencapian yang diraih tidak tergambarkan bisa seperti itu.

Di bagian ini kita mencoba meneropong bagaimana kualitas pembangunan bidang literasi di Maros. Tolok ukurnya ada dua yaitu Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPML) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM). Kalau dibuatkan grafik IPML dan TGM meningkat bahkan menukik tajam. Contohnya untuk Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat pada 2022, IPLM Kabupaten Maros berada pada kategori sedang dengan nilai 71,80 jika dibandingkan IPLM pada 2021 berada pada posisi 29, 90.Tingkat Kegemaran Membaca pada 2022, Maros ada di angka 61, 78 kategori tinggi. Sementara TGM Kabupaten Maros di 2021 berada di angka 53, 79 Kategori Sedang.

Berikutnya, sehat modal utama. Di masa kepemimpinan Chaidir Syam dan Tina Bohari ini, kesehatan masyarakat harus bisa terjamin. Masyarakat tidak mungkin bahagia, tidak mungkin sejahtera kalau tidak sehat. Kalau melihat pada RPJMD Kabupaten Maros, yang menjadi sasaran utama adalah menciptakan kualitas sumber daya manusia masyarakat yang berdaya saing.

Para ahli sudah mengkaji bagaimana mengukur angka harapan hidup. Selanjutnya menggunakannya sebagai panduan dalam menentukan terget-target pembangunan. Angka harapan hidup sudah mulai berlaku sejak lahir. Istilahnya life expectancy at birth. Artinya angka harapan hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada tahun tertentu.Seperti banyak pemerintahan daerah yang lain. Kabupaten Maros menggunakan angka harapan hidup sebagai sarana untuk mengukur kinerja pemerintah. Kalau kinerjanya bagus, tentu angka harapan hidup akan meningkat. Artinya umur masyarakat lebih panjang.

Dan Chaidir Syam berkomitmen untuk meningkatkannya di setiap tahun.Dari grafik data BPS tahun 2022, menunjukkan bahwa ada tren peningkatan angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Maros. Tahun 2021, rata-rata harapan hidup masyarakat Maros adalah 69.04 tahun. Di tahun berikutnya, 2022, menunjukkan peningkatan. Meningkat sekitar 0,24 tahun angka harapan hidupnya. Tahun 2022 tercatat angka harapan hidup adalah 69,28 tahun.

Dari data tersebut disimpulkan, kalau program pemerintah khususnya di bidang kesehatan sudah tepat. Tinggal perlu ditingkatkan lagi. Memberikan inovasi, tentu menjadi keniscayaan. Jangan pernah berharap hasil yang lebih, kalau usahanya masih sama. Kata Einstein, ciri-ciri orang gila adalah mengharapkan hasil yang lebih dengan usaha yang sama.

Penulis menegaskan bahwa program Pemerintah Kabupaten Maros menunjukkan keberhasilan, ditandai dengan angka harapan hidup yang meningkat, bukan bermaksud jumawa. Apalagi untuk menepuk dada lalu bilang, "Siapa dulu dong bupatinya." Sama sekali bukan untuk itu. Klaim keberhasilan ini adalah cara untuk menumbuhkan optimisme semua pihak, bahwa Kabupaten Maros sedang melangkah menuju hari depan yang lebih baik.

Pelan namun pasti, amanah yang tertuang dalam RPJMD berangsur mulai terpenuhi. Kalimat itu tak sekadar tulisan, tetapi sebuah komitmen. Tanggung jawab bersama, terutama pemerintah. Indikator pemenuhan janji itu adalah meningkatnya ketersediaan kebutuhan barang dan jasa kebutuhan konsumsi masyarakat dan terpenuhinya standar pelayanan minimum masyarakat, utamanya kesehatan dan pendidikan.

Chaidir Syam menjadikan data statistik sebagai salah satu masukan dalam mengambil kebijakan. Namun tetap mendengarkan langsung keluh kesah masyarakat. Terutama masyarakat kecil. Dan seorang pemimpin yang bertanggung jawab harus sering-sering mendatangi tempat di mana rakyatnya hidup.

Visi Kabupaten Maros adalah menjadi sejahtera, religius, dan berdaya saing. Visi ini yang selalu saya ulang-ulang dalam berbagai kesempatan. Untuk menjadikan Maros sejahtera, sangat ditentukan dengan kualitas sumber daya manusianya. Kalau manusianya unggul, maka akan cenderung menerapkan nilai-nilai religiusitas. Masyarakat yang religius tidak pernah muncul dari pribadi-pribadi yang kacau.

*Bachtiar Adnan Kusuma, Deklarator Nasional Gerakan Guru, Pustakawan Menulis Satu Buku Indonesia, Ketua Umum FORNAS PPT Nugra Jasadhamra Pustaloka Perpustakaan Nasional RI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun