Ketika seseorang mulai membeli emas dan setiap hari emas tersebut selalu dilihat serta diraba, tanpa disadari orang tersebut akan terinspirasi dan merasa ketagihan untuk membelinya lagi.Â
Selain keindahan, Â emas juga memiliki sifat dasar sebagai simpanan yang diciptakan Tuhan untuk menjadi simpanan manusia. Itulah sebabnya emas disebut sebagai magnet kekayaan.
Apabila dilakukan dengan dispilin dan konsisten dalam membeli emas, maka dalam waktu 12 bulan, ia sudah memiliki lebih dari 12 gram, sungguh anugerah dan kenikmatan yang luar biasa. Tentunya akan sangat berbeda bila digunakan untuk berbelanja.Â
Bahkan bila berbelanja tanpa terkendali, apalagi dengan kartu kredit, maka pihak bank akan menelpon untuk menagih semua tunggakan yang sudah digunakan sebelumnya.
Dalam mencari harta kekayaan, dibutuhkan usaha dan kerja bukan hanya sekedar ROI-nya (Return On Investment). Â Tetapi harus ada pembentukan "TABIAT DAN SIKAP" yang tepat terhadap uang.Â
Meskipun berinvestasi dengan ROI tertinggi maupun terbesar sekalipun, bukan jadi menjamin kekayaan,, selagi sikap dan tabiat kita masih belum berubah.
 Bukan Karena Bijak, Tetapi Tabiat
Pada umumnya, kebiasaan orang kaya adalah mengumpul dan menyimpan HARTA untuk terus memupuk kekayaannya. Ada kepuasan tersendiri ketika harta kekayaannya semakin terus bertambah. Sehingga akan selalu berupaya untuk terus menambah aset kekayaannya  yang semakin lama semakin banyak.
Ternyata, sikap dan tindakan tersebut sangatlah berbeda pada kebanyakan orang pada umumnya. kebanyakan orang suka berbelanja atau menghabiskan uangnya dengan membeli apa saja, bahkan dengan berani menambah hutang mereka sebanyak mungkin.Â
Kebanyakan orang senang dan rela memanjakan diri dengan hartanya, hingga membuatnya puas dan merasa segalanya terpenuhi. Â
Meskipun semuanya itu sudah dimiliki sebelumnya, seperti; mobil yang masih layak untuk dikendarai dan berfungsi dengan baik, tetapi mau menukar dengan tipe model terbaru, agar dapat tampil gaya dan terlihat sukses atau kaya.