Pukul 2300 waktu setempat pesawat Hercules C-130 pertama sudah mulai mendarat di bandara A.A. Bere Tallo, Belu. Dan dengan cepat  pukul 2345 ketiga pesawat Hercules C-130 sudah kembali mengudara meninggalkan bandara A.A. Bere Tallo kembali ke bandara Halim Perdanakusuma. Para prajurit kompi Badik langsung membentuk formasi barisan, menunggu perintah lebih lanjut dari Mayor Pas Nurdin Sastranegara.
Setelah membagi tugas Mayor Pas Nurdin Sastranegara langsung memerintahkan kepada seluruh anggota pasukannya, "Ingat kerjakan sesuai dengan perintah! Kita akan istirahat sebentar, besok pagi kita akan mulai bergerak! kalian menngert!"
"Siap, mengerti!" sambut para prajurit kompi Badik serempak.
"Bubarkan barisan dan istirahat!" lanjut Mayor Pas Nurdin Sastranegara
"Siap, laksanakan!" sambut para prajurit kompi Badik serempak.
Sementara itu di sisi lain Letkol Inf. Bintang Perkasa sedang memberikan briefing khusus kepada Lettu Pas. Agus Pamungkas beserta unit halilintarnya. "Buka ruang untuk 3 helipad untuk mobilitas personil dan akomodasi tempur dan siapkan tenda komando. Jangan lupa bikin perimeter pertahanannya! Besok pukul 600 semua harus sudah selesai! Ada pertanyaan?"Â
"Siap, Dan! tidak ada!" jawab Lettu Pas. Agus Pamungkas
"Bagus, bawa semua perlengkapan kalian! Kita samakan waktu kita hitung mundur aba-aba dari saya!" lanjut Letkol Inf. Bintang Perkasa.
"Siap!" sambut para prajurit unit halilintar serempak.
"Ok, 5-4-3-2-1 go!" lanjut Letkol Inf. Bintang Perkasa memberikan aba-aba
Maka dengan sigap para prajurit unit halilintar pimpinan Lettu Pas. Agus Pamungkas langsung bergerak mempersiapkan perlengkapan dengan cepat. Kurang lebih 10 menit rombongan kecil tersebut sudah bergerak menuju 2 heli tempur H225M buatan PT Dirgantara Indonesia yang sudah bersiap diri untuk berangkat. Â Dengan kecepatan jelajah mencapai 175 knot atau 324 km/jam, sehingga hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk tiba di koordinat yang sudah di tentukan.
Helikopter yang diterbangkan langsung dari Bandara Ngurah Rai ini memiiki panjang 19.5 meter dengan tinggi 4.6 meter. Sehingga sangat dibutuhkan untuk transportasi udara cepat seperti yang dilakuakan unit halinlintar. Setelah menrunkan para prajurit uni halilintar, kedua heli tersebut langsung meninggalkan gunung Lakaan menuju bandara Ngurah rai dengan ketinggian 6 ribu meter dari permukaan laut.
Letkol Inf. Bintang Perkasa yang didampngi Mayor Pas Nurdin Sastranegara langsung masuk ke dalam ruang tunggu VIP di bandara A.A. Bere Tallo. Dan langsung menghadap Pangdam IX/Udayana Mayjend TNI Ida Bagus Putra, Kapolda NTT Irjen Pol. Ibrahim Sasoleh serta Gubernur NTT Pieters Alexander Doko. Â Setelah acara beramah tamah tersebut padam pun langsung bertanya kepada bintang, "Kolonel, bagaiman persiapanmu?"
"Siap, ijin besok pagi pukul 700 kami akan mulai membangun mako sementara di gunung Lakaan!" jawab Bintang dengan tenang.
"Semoga kedatangan kalian di sini mampu meredam bahkan mengantisipasi berbagai persoalandi tapal batas negara kita." ucap Kapolda NTT Irjen Pol. Ibrahim Sasoleh, sembari mengacungkan jempol kanannya
"Siap, terimakasih dukuangan jenderal!" jawab Bintang sambil tersenyum
"Saya juga senang kalian semua ada di sini, semoga pembangunan wilayah perbatasan semakin lancer. nanti juga akan saya ajukan anggaran APBD perubahan untuk mendukung pemerataan pembangunan di NTT, khususnya wilayah perbatasan." Sambung Gubernur NTT Pieters Alexander Doko
"Siap, terimakasih dukuangan pak gubernur!" jawab Bintang sambil tersenyum.
Sementara itu di salah satu sisi gunung Lakaan terjadi aktivitas penebangan pohon serta perataan tanah berbukit. Tampak 20 personil prajurit yang dipimpin Lettu Pas. Agus Pamungkas bekerja cepat untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang sudah di-embannya. Mereka cukup terlatih dengan kecepatan dan kemampuannya sebagaimana yang diajarakan di detasemen Bravo, pasukan istimewa TNI angkatan udara.
Target waktu 5 jam untuk membuat landasan helipad seluas 2 kali lapangan bola pun hampir mereka selesaikan. Mereka pun segera membuat barak sementara yang akan dijadikan markas komando Pasukan Pelaksana Khusus. Sembari menunggu kedatangan pasukan lainnya dari kompi Badik, mereka mulai membuat perimeter sementara untuk pertahanan mereka.
Tak berapa lama terdengar suara bising heli yang terbang mendekati  helipad Mako Paslaksus. Lettu Pas. Agus Pamungkas pun langsung memerintahkan prajuritnya mengambil perbekalan dan material bangunan yang diturunkan dari 5 heli tempur H225M, milik TNI angkatan udara. Setelah semua perbekalan dan material bangunan diturunkan kelima heli tersebut langsung meninggalkan mako Paslaksus menuju bandara Ngurah rai, Bali.
Pukul 600 Wita, tetap dengan pengiawalan KRI Mandau-621, KRI Teluk Banten-516 yang membawa pasukan kompi Mandau sudah keluar dari selat Bali. Mereka akan segera memasuki samudra Hindia menuju Lantamal 7/kupang. Sesuai dengan rencana awal, KRI Teluk Banten-516 akan tiba di Lantamal 7/kupang pukul 1000 waktu setempat. para prajurit kompi Mandau pun sudah mulai mempersiapkan dirinya masing-masing. Mayor Mar. Rahman Nurrochman pun langsung memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk melaporkan kesiapan mereka sesuai dengan unit masing-masing.
Seanjutnya Mayor Mar. Rahman Nurrochman memerintahkan rapat perwira yang akan dilaksanakan pukul 700 di ruang komando yang terdapat di KRI Teluk Banten-516. Â Perintah langsung yang diterimanya dari Letkol Inf. Bintang Perkasa harus segera diteruskan kepada para perwiranya. Mereka akan jalan darat langsung menuju mako Paslaksus yang sudah dirintis oleh kompi Badik sebelumnya.
 Tugas mereka nantinya akan membuka jalan darat menuju markas komado Paslaksus di gunung Lakaan. Untuk itu prajurit yang ada di kompi Mandau akan dibagi ke dalam beberapa unit. Agar mobilitas pasukannya tidak menggangu aktivitas warga sipil. Serta memudahkan proses pembukaan jalan darat tersebut.
Di bandara A.A. Bere Tallo, Belu para prajurit kompi Badik baru saja selesai melaksanakan apel pagi yang langsung dipimpin oleh Letkol Inf. Bintang Perkasa. Meski wajah mereka masih tampak lelah, tetapi semangat yang dibangun  Mayor Pas Nurdin Sastranegara berhasil menyegarkan fisik mereka. Saat pemeriksaan kelengkapan tempu yang langsung dilakukan oleh Letkol Inf. Bintang Perkasa, semua prajurit pun menjawab pertanyaan dengan penuh antuasias.
Tak berapa lama para prajurit kompi Badik pun memasuki kendaraan tempur mereka masing-masing. Letkol Inf. Bintang Perkasa dan Mayor Pas Nurdin Sastranegara segera menaiki panser komodo yang akan mengantarnya menuju mako Paslaksus di gunung Lakaan. Tepat pukul 700 rombongan kompi Badik mulai meninggalkan  bandara A.A. Bere Tallo, Belu. Dengan pengawalan polisi militer dan patwal  dari polda NTT.  Suasana pagi di sepanjang jalan dari bandara A.A. Bere Tallo, Belu menuju gunung Lakaan pun menjadi ramai dengan iring-iringan kendaraan tempur dari kompi Badik.Â
Setelah tiba di wilayah perbukitan rombongan polisi militer dan patwal Polda NTT pun segera meninggalkan kompi Badik yang mulai membuka jalan darat menuju markas komado pasukan pelaksana khusus di gunung Lakaan. Dan dengan perlahan mereka pun mulai bahu membahu membuka jalan darat. Letkol Inf. Bintang Perkasa dan Mayor Pas Nurdin Sastranegara yang ikut terjun langsung menambah semangat kebersamaan para prajurit di kompi Badik. Hingga tak terasa Matahari, mulai menunjukkan keperkasaannya, Letkol Inf. Bintang Perkasa pun meminta para prajurit yang kelelahan  tersebut istirahat terlebuh dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H