Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ksatria di Tapal Batas #8 (Menuju Belu)

3 Juli 2021   14:22 Diperbarui: 3 Juli 2021   14:27 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRI Teluk Bnaten 516, https://maritimeobserver.com

Pukul 725 WIB, Bintang sudah memasuki gerbang utama markas besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur. Sesuai perintah yang diterimanya, ia akan menghadap panglima TNI pukul 800 tepat. Setelah melapor kepada petugas jaga, Bintang pun segera memarkir kendaraan dinasnya.  Sekilas melirik jam yang ada dipergelangan tangannya, "Lumayan masih ada waktu 30 menit", gumannya dalam hati. Selanjutnya ia pun memeriksa kelengkapan dokumen yang akan dilaporkan kepada panglima TNI.

Setelah dirasa semuanya beres, Bintang pun mulai merapikan pakaian dinas harian yang dikenakannya. Sekali lagi ia melirik jamnya, katanya dalam hati. "kurang 10 menit lagi." Bintang pun segera melangkah ke ruang utama, menunggu kedatangan Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar.  Bersamaan Bintang tiba di ruang utama, rombongan kendaraan panglima TNI pun mulai memasuki parkir utama gedung mabes TNI.

Dengan sikap sempurna, Bintang menunggu kedatangan panglima TNI. Dan tak berapa lama Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar pun berjalan memasuki gedung utama mabes TNI. Bintang pun langsung mengucapkan salam ketika panglima TNI mendekatinya, "Siap selamat pagi panglima!"

"Bin, kamu ikuti saya sekarang!" tegur panglima TNI sambil tersenyum kepada Bintang.

"Siap, panglima!" jawab Bintang, sambil terus mengikuti langkah Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar menuju ruang kerjanya.

Setelah memasuki ruangannya, Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar pun langsung menyuruh Bintang  duduk dan memerintahkan yang lain keluar ruangannya. Bintang pun langsung duduk menunggu perintah selanjutnya. Panglima TNI langsung meminta semua dokumen yang dibawa Bintang dan memeriksanya, seperti seorang dosen pembimbing yang memeriksa skripsi mahasiswanya. Beberapa saat kemudian suasana menjadi hening, sehingga jantung Bintang menjadi berdebar-debar dan gelisah memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

Beberapa saat kemudian, setelah menaruh dokumen dari Bintang,panglima TNI pun bertanya, "Bin, gimana anak-anakmu, Sejauh mana kesiapan mereka?"

"Semuanya dalam kondisi bugar dan siap melaksanakan tugas." jawab Bintang dengan penuh keyakinan. 

"Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, tugasmu sebagai komandan Pasukan Pelaksana Khusus (PasLaksus) yang sifatnya semi rahasia. Tujuannya agar tidak memancing kepanikan negara-negara tetangga dengan pergerakan pasukanmu. Yang menjadi tugas utama pasukanmu adalah penyelesaian secara permanen semua masalah perbatasan. Kamu nggak usah khawatir dengan kebutuhan pasukanmu, semuanya sudah dikoordinasikan oleh kementrian pertahanan." ujar panglima TNI.

"Jadi secara tersamar sebagian pasukanmu menjadi pekerja kontrak yang deskripsi tugasnya akan disampaikan saat kamu sudah tiba di Belu, NTT. Selain dari unsur TNI dan Polri, pasukanmu juga mempunyai tugas pembinaan territorial secara tidak langsung kepada para wamil sejumlah 1 SSK, yang saat ini dalam proses seleksi  di kemenhan. Waktumu untuk menyelesaikan tugas di perbatasan NTT dan Timor Leste hanya 6 bulan, sesuai dengan masa wajib militer." lanjut Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar. sambil menyerahkan beberapa dokumen baru yang berkode rahasia kepada Bintang.

"Apa ada yang masih kamu tanyakan, Bin?" Tanya panglim akepada Bintang.

"Kapan kami akan mulai melaksanakan tugas ini panglima?" Tanya Bintang membalas pertanyaan panglima TNI.

"Sore ini, kamu persiapakn  3 SSK berangat terlebih dahulu, 1 SSK pertama lewat darat langsung menuju Atambua , kabupaten Belu, 1 SSK lewat laut berangkat dari Mako Lantamal III/Jakarta menuju  Lanal Pulau Rote (Lantamal 7/kupang). dan 1 SSK lewat udara dari Halim menuju bandara A.A. Bere Tallo, Belu. Tinggal 1 SSK untuk menyiapkan kondisi fisik para wamil yang rencananya akan tiba malam ini di Batujajar. sementara itu yang bisa aku sampaikan ke kamu Bin." jawab panglima TNI.

"Perintah selanjutnya akan kamu terima saat tiba di Belu. Apa kamu paham?" lamjut panglima TNI

"Sudah paham panglima!" jawab Bintang dengan tegas

"kamu sekarang segera kembali ke Batujajar, persiapkan sesuai rencana!" ucap panglima TNI sambil berdiri dan menjabat tangan Bintang, serta menepuk pundaknya.

"Siap, laksnakan!" ucap Bintang yang langsung memberikan tanda hormat, kemudian berjalan keluar meninggalkan ruang kerja panglima TNI.

Pukul 1200, Bintang sudah tiba di Pusdiklatpassus, Batujajar. Dengan langkah cepat Bintang pun segera melakukan koordinasi kepada seluruh pasukannya. Setelah melakukan briefing dengan para perwira utamanya, Bintang meminta pukul 1300 seluruh anggota pasukannya berkumpul lengkap dengan seluruh dperalatan tempurnya, tanpa terkecuali.

"Komando! Komando! Komando! Selamat Siang semuanya!" ucap Bintang dengan lantang saat semua pasukannya berkumpul.

"Saya, ingin ucapkan selamat untuk kalian semuanya,  karena hari ini, semuanya akan segera melaksnakan tugas, sesuai dengan latihan yang sudah kita persiapkan bersama. Untuk itu semuanya dengarkan dengan baik. pertama Kompi Mandau dibawah komando Mayor Mar. Rahman Nurrochman bersiap berangkat pukul 1500 menuju Mako Lantamal III/Jakarta. Kompi Kujang dibawah komando Mayor Inf. Benyamin Pasanea berangkat pukul 1700 menggunakan jalur darat langsung menuju Atambua, Belu. kompi Badik dibawah komando Mayor Pas Nurdin Sastranegara berangkat pukul 1900 ke Halim menuju A.A. Bere Tallo. Kompi Trisula dibawah komando Kompol Wiliam Bakarbesy bersiap mendampingi kompi wamil yang akan tiba pukul 1700 sore ini. Paham semuanya!" Lanjut Bintang dengan penuh semangat

"Siap, paham!" jawab seluruh pasukan pelaksana khusus dengan  serempak.

"Sekarang kalian istirahat dan persiapkan diri kalian semuanya. kabari keluarga kalian, kita akan berugas di sana hingga 6 bulan ke depan, mengerti!" kembali Bintang mengntakan kepada pasukannya.

"Siap, mengerti!" jawab seluruh pasukan pelaksana khusus dengan  serempak., ,

Selanjutnya seluruh pasukan pelakana khusus tersebut membubarkan diri ke barak masing-masing. Para Danki yang bertugas pun segera menghampiri Bintang untuk melakukan briefing lebih lanjut. Sementara para Danton serta Danru mulai mengkoordinasi pemberangkatan unit dibawah komandonya masing-masing.

Menjelang pukul 1500 kompi Mandau sudah berkumpul untuk mempersiapkan diri. Mayor Mar. Rahman Nurrochman sudah mulai memeriksa kelengkapan dan perbekalan pasukan kompinya. Setelah yakin semuanya sudah siap, Mayor Mar. Rahman Nurrochman pun segera melapor kepada Letkol Bintang Perkasa yang sudah menempatkan diri bersama komandan Pusdiklatpassus, Kolonel Inf. Eduard Sitepu, "Lapor kompi Mandau sudah siap!"

"Baik, kita mulai sekarang!", jawab Bintang yang berjalan menuju kompi Mandau, setelah sebelumnya meminta ijin kepada Kolonel Inf. Eduard Sitepu.

Upacara singkat pemberangkatan kompi Mandau pun segera diakukan. Diiringi yel-yel penuh semangat dari pasukan pelaksana khusus yang ikut menyemangati rekan-rekannya, Kompi Mandau dibawah komando Mayor Mar. Rahman Nurrochman pun langsung menuju kendaraannya masing-masing. 5 unit Ransom Eli Olds(REO) M35 untuk mengangkut perbekalan dan sebagian personil. 10 unit ranpur buatan PT Pindad, tipe Komodo 4x4 Missile Launcher yang  berkapasitas personelnya 4 orang.  20 unit sepeda motor perang roda 3  IMZ Ural 650 yang dilengkapi senapan mesin FN MAG kaliber 7,62 mm. 5 unit Anoa 6x6 Mortar ranpur jenis panser yang  berkapasitas angkut personel 6 orang.

Iringin-iringan rombongan kompi Mandau terus bergerak meninggalkan Pusdiklatpassus, Batujajar. Dengan pengawalan ketat dari polisi militer menuju Mako Lantamal III/Jakarta.  Jarak 151,9 km, akan ditempuh dalam waktu 2 jam, melalui jalan tol Cipularang. Sesuai rencana rombongan kompi Mandau akan berangkat dari Mako Lantamal III/Jakarta pukul 1800 tepat.

KRI Teluk Banten-516 sudah menunggu dan siap mengantar kompi Mandau menuju Lanal Pulau Rote.  Dengan dikawal KRI Mandau-621, sebuah Kapal cepat rudal yang  panjangnya mencapai 53 meter.Serta dilengkapi persenjataan; 1 x Bofors 57 mm, 1 x Bofors 40 mm,  2 x Kanon Rheinmetall kaliber 20 mm dan 4 x rudal C-802. Sesuai rencana diperkirakan kompi Mandau akan tiba di Lanal Pulau Rote (Lantamal 7/kupang) 20 jam kedepan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun