Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ksatria di Tapal Batas #5 (Bertemu Presiden)

30 Juni 2021   10:50 Diperbarui: 30 Juni 2021   11:10 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com/

Sambil tersenyum Bintang pun mengangguk ajakan seniornya yang sudah seperti kakak kandungnya, "Iya bang, maaf aku nggak sempet bawa oleh-oleh buat kakak ipar dan ponakan."

Di lepas pantai selatan provinsi Nusa Tenggara Timur tampak bergerak 3 kapal asing yang mencoba mendekati ZEE Indonesia. Sementara di kedalaman laut selatan tersebut kapal selam buatan anak bangsa yang dkenal sebagai KRI Alugoro sedang terus mengawasi pergerakan ketiga kapal tersebut. Kapal selam jenis Diesel Electric Submarine U209 ini memiliki  panjang 61,3 meter dengan kecepatan maksimum mencapai 21 knot di bawah permukaan laut.

Setelah meyakini maneuver  dari ketiga kapal tersebut, kapten kapal selam Alugor segera menginformaikan kehadiran 3 buah kapal asing mencurigakan di seltan kepulauan NTT kepada pangkalan laut armada 2 di Surabaya.  Dan dengan cepat dikirim bantuan KRI Barakuda 814 dan KRI Parang 647, buatan  PT Palindo yang panjangnya mencaai  44 meter, serta dilengkapi persenjataan  1x30 mm AK-630 CIWS, 2x20 mm Denel Vektor G12 dan 2xC-705 SSM. yang langsung bergerak mendekati lokasi ketiga kapal asing mencurigakan tersebut.

Melihat kedatangan 2 kapal perang Indonesia ketiga kapang asing tersebut langsung bergerak cepat menuju laut internasional.  Setelah kejar-kejaran yang berlangsung sekitar 1 jam, antara ketiga kapal tersebut dengan 2 kapal patroli cepat milik TNI angkatan laut. Membuahkan hasil dengan tertangkap 2 kapal asing berbendera Australia, yang langsung di giring menuju pangkalan utama TNI  angkatan laut VII di kupang. Untuk diperiksa lebih lanjut bekaitan dengan upaya penerobosan masuk wilayah NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun