Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Pendulang Emas #3 (Bertemu Mentor Emas)

27 Juni 2021   08:46 Diperbarui: 27 Juni 2021   13:08 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama bertahun-tahun rutinitas kerja yang saya dan istri jalani belum berubah, pagi ngajar PAUD - ngurusi daycare - ngajar-bimbel hingga malam. Rasa jenuh pasti iya, kami jarang keluar rumah, semua aktivitas kerja kami lakukan di rumah. Kami hanya keluar rumah kalau benar-benar terpaksa atau untuk kegiatan sosialsasi di kampung kami.

  Hingga suatu ketika di pertengahan bulan November 2017, istri saya PID Ressy Miryanti bercerita akan ada acara seminar gratis di Novotel Jogja.  Seperti biasa, saya kurang begitu antusias dengan model-model seminar gratis. takutnya di akhir seminar terjadi pemaksaan untuk bertransaksi. Tapi karena istri saya minta diantar, saya pun berjanji akan mendampinginya selama seminar gratis berlangsung.

Akhirnya Sabtu sore sekitar pukul 16.30 kami berangkat dari rumah menuju Novotel Jogja di jalan Jogja-Solo. Setelah 45 menit berjalan, kami pun tiba di depan hotel novotel Jogja. kemudia istri saya turun dari boncengan sepeda motor untuk menanyakan kebenaran lokasi seminar gratis tersebut, kepada petugas sekuriti yang terlihat di halaman depan hotel. Selanjutnya kami pun segera memasuki gedung hotel, dengan terlebih dulu  menanyakan kepada reseptionis, tentang lokasi seminr gratis tersebut.

Setelah mendapat kepastian lokasi, kami segera naik ke lantai 2 menuju ruang seminar. Dan ternyata belum ada peserta yang datang. Sehingga kami pun duduk di luar runagan semiar sambil membaca Koran yang disediakan pihak hotel. 

Mendekati pukul 18.00 WIB, beberapa peserta lain mulai berdatangan, tetapi ruang seminar masih tampak tertutup. kami pun hanya dapat berkenalan dan ngobrol dengan para peserta seminar lainnya, saling bertanya dapat infomasi  seminar yang mereka peroleh. Ada yang dari facebook, ada juga dari iklan Koran, dari cerita teman dan lain sebagainya. Ditengah-tengah asyiknya mengobrol, tiba-tiba kami didatangi seorang wanita yang langsung bertanya, "apakah kami peserta seminar?"

Selanjutnya wanita tersebut meminta kami untuk regristrasi ulang, mengambil snack serta masuk ke ruang seminar yang sudah disediakan. Satu per satu dari kami pun mulai melakukan pendaftaran ulang, dengan menuliskan nama, nomor kontak dan pengundang seminar. Dilanjutkan dengan mengambil snack dan minum, saya dan istri mulai masuk ke dalam ruangan seminar.

Di depan ruang seminar tampak seorang pria sibuk dengan laptopnya. Setelah selesai mengutak-atik laptopnya , tiba-tiba di layar muncul video yang menampilkan beberapa adegan saat pria tersebut menerima award bersama beberapa orang lainnya. saya dan istri hanya dapat menyimpulkan bahwasannya orang yang berdiri di depan tadi adalah seseorang yang penting dalam seminar gratis ini.

 Setelah menunggu 15 menit, kami semua di minta duduk di kursi yang sudah dipersiapkan. Wanita yang tadi meminta kami masuk mulai memperkenalkan dirinya, ternyata bernama Ekasari yang menjadi Personal In Charge (PIC) dari Public Gold Indonesia. Dengan lancar dan gamblang wanita bernama Eka sari tersebut mulai menjelaskan run down acara seminar emas gratis dari Public Gold yang ke-2 di kota Jogja. selanjutnya ia pun memperkenalkan diri yang menjadi pembicara utama dari seminar tersebut. Tn. Mohd Zulkifli Shafie, seorang pembeicara resmi dari Public Gold Internasional yang berpengalaman membimbing lebih dari 20 ribu orang.

Seorang pria dengan prestasi luar biasa  yang ternyata juga penulis best seller di Malayasia. Saya kaget juga pada waktu itu, ngapain orang Malaysia dating jauh-jauh hanya untuk mengisi seminar gratis di Indonesia. Pikiran negatif pun mulai mengganggu konsentrasi saya. Apalagi bahasa yang beliau samapaikan seperti kami menonton filem kartun kesukaan anak-anak, yaitu Ipin-Upin.  

Satu hal yang selalu saya ingat dalam setiap seminar maupun promosi suatu produk adalah dirinya yang nomor satu. sama seperti penjual kecap yang selalu nomor satu dan dirinya lah kecap terbaik. Tapi, saya cukup kaget dengan penjelasan beliau tentang emas, semuanya masuk ke dalam logika. Bahkan dengan gamblangnya beliau menjelaskan akan kewaspadaan terhadap berbagai tawaran investasi bodong.

Teori 4 kuadran dari Robert Kiyosaki pun dipaparkannya dengan jelas dan terbuka. tak sadar, saya pun menjadi terkesima dengan pemaparannya. Beliau menjelaskan yang menjadi ciri-ciri penipuan investasi berkedok emas yang biasa terjadi di banyak negara di dunia. "Waspada terhadap tawaran keuntungan dalam investasi yang menjanjikan pulangan keuntungan sebesar 15% per tahun. Apalagi jika tawaran tersebut mencapai 20% per tahun, sebaiknya ditinggalkan saja. Karena mustahil keuntungan investasi mencapai 20% atau lebih. Sebab suku bunga bank saja tidak mencapai lebih dari 10% per tahunnya."

"Suku bunga bank di Indonesia sama juga dengan suku bunga bank di Malaysia yang rata-ratanya hanya memberikan 5% per tahun - 6.5% per tahunnya. Jadi investasi denga keuntungan 15% cukup beresiko, tetapi untuk bisnis dengan keuntungan 1000% adalah biasa-biasa saja. Maka, kenapa kita tidak berbisnis saja?"

Sementara beliau berbicara di depan peserta seminar, saya malah berusaha mencari tahu track record tn. Mohd Zulkifli Shafie. Dan dengan mudah saya temukan segala sesuatu yang berkaitan dengan beliau, mulai dari facebook, youtube, blog dan lain sebagainya. saya pun berbisik kepada istri saya, "Wah ternyata  orang itu terkenal di Malaysia!"

Tidak terasa 1 jam berlalu dengan cepat, acara selanjutnya dilanjutkan pengenalan produkproduk emas dari Public Gold. Wanita yang bernama Ekasari yang kami panggil denga mbak Eka, mulai menjelaskan berbagai hal berkaitan dengan Public Gold berikut produk-produknya. Bebagai macam desain emas batangan yang dikemas didalam kartu kemasan tampil sangat unik dan menarik. Dan bagian belakang dari kemasan kartu tersebut menjadi sertifikat yang ditandatangani oleh assayer dengan standart LBMA.

Setelah penjelasan berbagai produk tersebut oleh mabk Eka, kemudian dilanjutkan dengan firesale, produk-produk emas batangan dari public Gold. Ada beberapa emas batangan seberat 1 gram dengan desain menarik yang ditawarkan pada firesale tersebut. Sebab harga retail resminya pada waktu itu Rp750.000,- tetapi dala firesale ditawarkan Rp 675.000,- tentunya cukup lumayan, bisa mendapatkan harga emas desain keren dengan harga cukup jauh dibandingak denan retail resminya.

Istri saya yang pun langsung meminta persetujuan saya untuk membeli produk emas tersebut. Saya yang sudah mempelajari tentang emas langsung menyetujui permintaan istri.  Akhirnya istri saya memilih emas  1 gram dengan desain batik keraton. Sampai saat ini emas batik keraton tersebut tetap kami simpan dan tidak akan pernah kami jual. Setelah acara firesale selesai acara, dilanjutkan dengan pengundian doorprize, lucky draw yang ditawarkan pun cukup menggiurkan 1 keping emas batangan seberat 0.5 gram, untuk setiap 20 orang peserta yang hadir dan berlaku kelipatannya.

Setelah semua acara seminar selesai kami pun foto bersama dengan seluruh perserta seminar yang hadir saat itu. Mbak Eka yang menjadi PIC Public Gold Indonesia juga mengingatkan kepada kami semua, bahwa bulan depan juga akan diadakan seminar agi di kota Jogja. Yang info beserta jadwalnya akan dipublikasikan melalui situs resmi Public Gold Indonesia di www.publicgold.co.id.

 Meskipun kami gagal mendapatkan lucky draw emas batangan seberat 0.5 gram, kami tetap merasa cukup puas dengan ilmu baru yang diberikan mentor emas dari Public Gold Internasional Tn. Mohd Zulkifli Shafie. Kami pun pulang ke Klaten dengan semangat untuk memperdalam ilmu tentang emas bersama mentor Tn. Mohd Zulkifli shafie.

Di sepanjang perjalanan pulang kami pun masih asyik mendiskusikan beberapa kejadian menarik selama acara seminar emas berlangsung. Mulai dari pembicaranya yang kami masih belum begitu paham karena perbedaan bahasa penyampaiannya, hingga saat lucky draw dimulai.

Memang pada awalnya, kami datang ke seminar hanya menghabiskan waktu malam Minggu kami dengan jalan-jalan. Ibarat sekali mendayung 2 pulau terlampaui, kami pun juga merasakan malam Minggu pergi ke seminar dapat ilmu baru sekaligus melupakan akan rasa jenuh menghadapi padatnya rutinistas kerja. Dan tidak terasa kami samapi di rumah sudah pukul 11 malam, maka kami pun langsung beristirahat untuk melanjutkan acara bersih-bersih kebun esok hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun