Kejenuhan yang timbul sebagi dampak pandemi Corona bagi para remaja usia sekolah cukup terasa. Aktivitas belajar mengajar di sekolah pun juga ikut terhenti dan para remaja tersebut belajar online #dirumahaja. Maka untuk mengurangi kejenuhan tidak adanya aktivitas belajar secara fisik. Bermain layangan bapangan menjadi pilihan selain game online seperti yang dilakukan para remaja Poitan ini.Â
Dalam bermain layangan bapangan bukan hanya sekedar menerbangkannya ke langit saja. Tetapi krativitas dan kebersamaan dalam membuat layangan bapangan tersebut, menjadi daya tariknya. Mulai dari membelah bambu hingga membuat pola dan desain layangan tersebut, sebagaimana berikut:Â
Tidak adanya aktivitas yang lain selain belajar, menimbulkan rasa bosan. Dan ketika mendapatkan banyak batang bambu sisa renovasi atap bangunan rumahnya, Tian pun mencoba berkreasi membuat layangan bapangan. Yang kemudian diikuti beberapa remaja dukuh Poitan lainnya, seperti; Rama, Nanda dan kawan-kawan.Â
Para orangtua pun tidak mempermasalahkan ketika para remaja tersebut bermain layangan bapangan. Selain mendorong kreativitas juga dapat menghemat pengeluaran kuota bermain game, seperti yang selama ini dilakukan. Selain itu dengan bermain bersama juga dapat membangun solidaritas dan kebersamaan di kalangan remaja tersebut.Â
Sebelum bermain layangan bapangan, Tian dan kawan-kawannya mulai memilih dan menyiapkan bambu yang akan dibelah. Setelah bambu yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dibelah dengan panjang dan ketebalan tertentu. Kemudian bilah bambu tersebut dibersihkan dari serat-seratnya yang tajam.Â
Selanjunya bilah-bilah bambu di susun dan diikat sesuai dengan model kerangka yang diinginkan. Dan disinilah kreativitas para remaja tersebut mulai tampak. Selain membentuk kerangka layangan, Tian dan kawan-kawan juga melengkapinya dengan sendaren. Yang dapat menimbulkan bunyi khas ketika tertiup angin.Â
3. Desain Pola Yang menarikÂ
Agar dalam bermain layangan bapangan semakin menarik. Maka, layangan tersebut diberi pola desain dan warna yang unik dan menarik, sesuai kreativitas masing-masing. Serta menjadi ciri yang membedakan kreativitas masing-masing remaja dukuh Poitan tersebut.Â