Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengatasi Kejenuhan Belajar di Rumah dengan Bermain Layangan Bapangan ala Remaja Poitan

5 Juli 2020   17:58 Diperbarui: 5 Juli 2020   18:20 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejenuhan yang timbul sebagi dampak pandemi Corona bagi para remaja usia sekolah cukup terasa. Aktivitas belajar mengajar di sekolah pun juga ikut terhenti dan para remaja tersebut belajar online #dirumahaja. Maka untuk mengurangi kejenuhan tidak adanya aktivitas belajar secara fisik. Bermain layangan bapangan menjadi pilihan selain game online seperti yang dilakukan para remaja Poitan ini. 

Kreativitas Dan Kebersamaan 

Dalam bermain layangan bapangan bukan hanya sekedar menerbangkannya ke langit saja. Tetapi krativitas dan kebersamaan dalam membuat layangan bapangan tersebut, menjadi daya tariknya. Mulai dari membelah bambu hingga membuat pola dan desain layangan tersebut, sebagaimana berikut: 

Dokpri
Dokpri
1. Memanfaatkan Sisa Bambu 

Tidak adanya aktivitas yang lain selain belajar, menimbulkan rasa bosan. Dan ketika mendapatkan banyak batang bambu sisa renovasi atap bangunan rumahnya, Tian pun mencoba berkreasi membuat layangan bapangan. Yang kemudian diikuti beberapa remaja dukuh Poitan lainnya, seperti; Rama, Nanda dan kawan-kawan. 

Para orangtua pun tidak mempermasalahkan ketika para remaja tersebut bermain layangan bapangan. Selain mendorong kreativitas juga dapat menghemat pengeluaran kuota bermain game, seperti yang selama ini dilakukan. Selain itu dengan bermain bersama juga dapat membangun solidaritas dan kebersamaan di kalangan remaja tersebut. 

Dokpri
Dokpri
2. Membuat kerangka Layangan 

Sebelum bermain layangan bapangan, Tian dan kawan-kawannya mulai memilih dan menyiapkan bambu yang akan dibelah. Setelah bambu yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dibelah dengan panjang dan ketebalan tertentu. Kemudian bilah bambu tersebut dibersihkan dari serat-seratnya yang tajam. 

Selanjunya bilah-bilah bambu di susun dan diikat sesuai dengan model kerangka yang diinginkan. Dan disinilah kreativitas para remaja tersebut mulai tampak. Selain membentuk kerangka layangan, Tian dan kawan-kawan juga melengkapinya dengan sendaren. Yang dapat menimbulkan bunyi khas ketika tertiup angin. 

3. Desain Pola Yang menarik 

whatsapp-image-2020-07-05-at-13-59-21-5f01b299097f364a814a2da2.jpeg
whatsapp-image-2020-07-05-at-13-59-21-5f01b299097f364a814a2da2.jpeg
Setelah kerangka layangan terbentuk sesuai dengan gaya dan kreativitas yang dimiliki remaja dukuh Poitan tersebut. Maka, dilanjutkan dengan menempelkan kertas pada kerangka layangan bapangan tersebut. kesabaran dan ketelatenan menjadi bagian dari proses penempelan kertas minyak ini, agar tidak sobek atau rusak. 

Agar dalam bermain layangan bapangan semakin menarik. Maka, layangan tersebut diberi pola desain dan warna yang unik dan menarik, sesuai kreativitas masing-masing. Serta menjadi ciri yang membedakan kreativitas masing-masing remaja dukuh Poitan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun