Di antara kesibukan kegiatan kantor, saya menyempatkan diri mampir ke Benteng Vredeburg dan Malioboro. Â Lokasi Benteng Vredeburg sendiri sebenarnya masih ada jalan Malioboro, dekat dengan Pasar Beringharjo.Â
Begitu acara penutupan kegiatan pada pukul 14.00, saya bergegas ke depan lobi hotel. Â Ojek online (ojol) sudah menunggu di pintu masuk area hotel karena ojol dilarang masuk.
"Oke Pak, langsung ke banteng Vredenburg."
Bedanya Ojol di Yogyakarta, mereka lebih sopan dan lambat. Â Beda dengan ojol yang biasa saya tumpangi di Jakarta yang bergegas dan nge-gas. Â Sehingga sepanjang perjalanan saya bisa menikmati pemandangan Kota Gudeg dengan lebih lama. Â
Ternyata lokasi hotel dan Benteng Vredenburg tidak begitu jauh. Â Hanya 10 menit. Â Jalan di pelataran parkir di area banteng yang cukup luas, saya berhenti sebentar untuk mengabdikan bangunan banteng. Bentengnya sendiri dikelilingi oleh sebuah parit (jagang) yang sudah direnovasi oleh Pempov DI. Yogyakarta. Â Sewaktu berkunjung ke sana, air yang ada di parit cukup bersih dan tak ada sampah. Â Karcis masuk untuk wisatawan lokal dewasa murah meriah, hanya 3.000 rupiah. Â
Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I, Belanda mulai merasa khawatir. Â Â Mereka pun minta izin kepada Sultan untuk membangun banteng tak jauh dari istana. Â Alasannya agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Padahal tujuan sebenarnya untuk memudahkan memonitoring dan mengotrol perkembangan yang terjadi di dalam dan sekitar keraton. Â
Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai sarana intimidasi, benteng strategi, penyerangan atau blokade. Â Â
Di dalam lingkungan banteng banyak patung-patung dengan pakaian khas militer Belanda pada jamannya, pakaian para pejuang, dan juga rakyat jelata. Â Terdapat beberapa peninggalan masa lalu yang cukup unik. Â Selain itu di dalam bagunan benteng banyak diorama yang menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Yogyakarta. Â