Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenal Terminal Leuwi Panjang

22 Januari 2019   14:09 Diperbarui: 22 Januari 2019   14:18 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halte Terminal Leuwi Panjang (foto pribadi)

Sebenarnya Terminal Leuwi Panjang ini sudah lama saya kenal sejak menggantikan fungsi Terminal Kebon Kalapa pada tahun 1996.  Sebenarnya Terminal Leuwi Panjang ini sudah dibangun dua tahun sebelumnya yaitu tahun 1994.    Lokasinya dekat Cibaduyut dan berada pada jalan utama Soekarno Hatta.   Luasnya membentang  4 hektar.    Kata Leuwi dalam bahasa Sunda memiliki arti bagian sungai yang dalam atau ujung sungai, dan Panjang yang memiliki artian panjang.   Secara harfiah atau literal artinya sungai yang panjang.  Meskipun sepanjang mata memandang di terminal ini saya tidak melihat adanya sungai.  Mungkin dulunya di daerah ini ada sungai yang memanjang.

Kalau ditanya senang mana lokasi Leuwi Panjang dengan Kebon Kalapa?  Terus terang saya lebih suka di Kebon Kalapa.  Dasarnya tukang main, di Kebon Kalapa dekat dengan alun-alun.  Biasanya saya kalau turun di Kebon Kalapa tidak langsung pulang ke rumah orang tua tapi jalan-jalan dulu.  Ada King Plaza (yang pernah kebakaran), lalu ada alun-alun, dekat dengan para pedagang numismatik, banyak penjual cd lagu dan film serta buku-buku bekas.  Selain itu banyak jajanan kuliner yang enak-enak di tempat ini.

Jadi saya shoppingnya bukan dari terminal keberangkatan waktu kuliah dulu (Depok atau Kampung Rambutan) tetapi justru di Bandung.  Di Kebon Kelapa saya bisa cari tas, es krim, es cendol, kue-kue, dan lainnya.  Sayang area Terminal Kebon Kelapa kecil dan menyebabkan kemacetan.   Kondisi terminal sendiri terkesan jorok. Apalagi toiletnya...... Saya rela jalan ke mall buat buang air kecil dan ketinggalan bus daripada harus ke toilet di terminal.   Akhirnya Terminal Kelapa shutdown alias tutup.

Memang toilet di terminal tidak bisa dibandingkan dengan toilet Bandara yang jauh lebih bersih.  Di Terminal Leuwi Panjang, toiletnya lebih baik dan lebih bersih dibandingkan dengan toilet di Kebon Kalapa.  Hanya saja lokasi terminal ada di pinggir kota.  Sehingga lokasinya tidak semenarik dan strategis seperti Kebon Kalapa.   Kalau di Leuwi Panjang kebanyakan jajanan kebanyakan pedagang kaki lima.   Ada tahu kupat, bakso, batagor, burger, dan makanan lain. Ada yang enak, ada yang ala kadarnya.   Pilihannya lebih terbatas.  Bedanya lagi, sekarang ada Damri dan Trans Metro Bandung.   Banyak pilihan jurusan keberangkatan dari Terminal Leuwi Panjang.

Halte Terminal Leuwi Panjang (foto pribadi)
Halte Terminal Leuwi Panjang (foto pribadi)
Penumpang yang keluar masuk terminal sudah tidak dikenakan biaya.  Banyak kios penjual minuman, makanan, dan oleh-oleh khas kota Bandung macam keripik tempe, brownies, atau dodol.  Tapi harus jeli dalam membeli membeli makanan dan minuman kemasan.   Saya pernah buru-buru membeli minuman kemasan.  Saya perhatikan sekilas belum expired.   Begitu saya minum di bus, minuman teh dalam kemasan kok rasanya aneh,  terasa asam basi dan ada jelinya.  Ternyata sudah kadaluarsa.   Tanggalnya expirednya rupanya tak begitu jelas.  Pengamen dan pedagang asongan di dalam bis sih masih tetap ada.  

Paling menyebalkan kalau kita buru-buru ke tujuan....eh, angkot yang kita naiki tidak jalan-jalan.   Bisa lebih dari setengah jam ngetem (waktu itu saya tidak buru-buru dan ingin tahu sampai berapa lama angkot ini bertahan).    Wow, ruar binasa........  Untunglah sekarang lebih banyak pilihan.  Saya lebih suka naik ojek online (ojol).  Bulan lalu, saya melihat orang lebih banyak memilih naik ojol.   Saran saya, lebih baik naik ojol-nya di halte depan terminal.   Kalau di belakang terminal banyak tukang ojek konvensional. Agak gimana gitu....

Naik ojol menemnbus kemacetan Soekarno Hatta Bandung (foto pribadi)
Naik ojol menemnbus kemacetan Soekarno Hatta Bandung (foto pribadi)
Terminal Leuwi Panjang mulai berbenah, terlihat dari tampilan halte di depan terminal yang lebih eye catching.  Tapi sebal juga, banyak orang yang membuang sampah dan merokok seenaknya.   Semoga ke depannya, lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun