Kami menyewa kapal sekaligus memesan beberapa ekor ikan dan udang segara untuk bekal makan siang kami nanti di Pantai Pink. Lho, bagaimana kalau kita lupa memesan bekal? Jangan khawatir, di Pantai Pink juga ada kok penjual makanan meski tak banyak dan seadanya.
Kapal bermotor mulai berlabuh pelan tapi pasti meninggalkan Tanjung Luar. Semakin menjauh, air laut menjadi semakin bersih, sampah-sampah mulai berkurang. Pemandangannya pun tak kalah indah. Banyak hal menarik yang bisa kita lihat sepanjang perjalanan. Saat itu angin laut tak begitu besar jadi kami cukup nyaman untuk berjemur di atas atap kapal.
Saat kami tiba di sana, suasana Pantai Pink begitu sepi. Hanya ada sekelompok turis lokal dan sepasang turis mancanegara yang asyik ber-snorkling. Kami memilih untuk duduk-duduk santai di balai bambu yang ada di pinggir pantai sambil menikmati air kelapa muda yang segar. Beberapa teman memilih untuk berjemur dan bermain pasir pantai.Â
"Biar tambah item," kata teman saya yang dari sono-nya memang sudah item.
Memang di sini belum ada penginapan apalagi hotel, padahal pemandangan indah banget.
Ikan dan udang yang kami bawa dari pelabuhan tadi langsung dibakar di tempat makan sederhana di pinggir pantai tadi. Lalu buat sambal dadakan. Bagaimana rasanya? Tak kalah dengan restoran. Apalagi ikan dan udang yang kami bawa segar banget baru ditangkap dari laut. Sambalnya pun bikin melek. Jangan lupa bawa air mineral biar tidak dehidrasi karena cuacananya memang terik.
Keindahan Pantai Pink pun terlihat sempurna dengan hamparan bukit di sekelilingnya. Di sisi kiri ada bukit dengan padang rumput yang luas dan dari bukit inilah pemandangan pantai pink terlihat sangat indah. Selain itu, ada juga tanjung yang eksotis di sisi kanan dengan gazebo yang memang disediakan di atasnya. belaian angin akan menghilangkan rasa penat anda ketika berada di gazebo ini.
Namun hati-hati untuk yang membawa anak, tak disarankan naik ke atas bukit ini karena banyak jurang di sisi kanan kiri. Kalau kurang pengawan bisa berbahaya. Lebih amannya bermain di Pantai Pink saja, ombaknya juga tidak besar.
Jelas ini merusak keindahan bukit dan pantai. Semestinya pemerintah setempat mengalokasikan penduduk untuk tidak tinggal dan berternak kambing di sekitar pantai. Ini perlu dilakukan sebelum perumahan liar bertambah banyak.
Nah berfoto dari atas bukit memang indah. Panorama pantai pink terlihat lebih pink dari atas bukit. Hembusan angin berasa segar, sayangnya bercampur aroma kotoran kambing, he..he..he..