Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pilih Obat Nyamuk atau Islandia?

6 Mei 2018   14:50 Diperbarui: 7 Mei 2018   10:43 2575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena pengindraannya tidak bergantung pada cahaya, nyamuk sangat mudah menentukan letak pembuluh darah dalam ruangan yang gelap sekalipun. Penerima panas pada nyamuk cukup peka untuk mendeteksi perbedaan suhu hingga sekecil 1/1000 C.

Nyamuk juga lebih suka menggigit  Ki Joko Bodo dibandingkan Jokowi, kenapa?  Karena Jokowi lebih suka mengenakan pakaian putih, sedangkan Ki Joko Bodo senang mengenakan pakaian serba hitam.  Pakaian berwarna gelap disukai nyamuk karena dianggap sebagai daerah persembunyian.  Kalau di daerah terang gampang ketahuan dan langsung ditepok sampai berdarah-darah.  

Nah untuk menghindari gigitan nyamuk terutama nyamuk demam berdarah angan lupa 4M Plus.  Yaitu Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau.  Plus jangan menggantung baju (termasuk celana dan lain-lain ya), memelihara ikan, hindari gigitan nyamuk, dan membubuhkan Abate.  Untuk menghindari gigitan nyamuk bisa menggunakan obat pengusir nyamuk, obat nyamuk bakar atau semprot, atau lotion.   Intinya jangan sampai terlau akrab dengan nyamuk.

Lho dari tadi yang dibahas nyamuk melulu, lalu apa hubungannya dengan Islandia?   Islandia adalah surga bagi pembenci nyamuk seperti saya.  Di negara yang berada di Eropa Utara tidak ditemukan adanya nyamuk karena suhu di sana dingin banget sebab dekat dengan Kutub Utara.   Pantas saja nyamuk tidak tahan dengan udara dingin di sana.  

Welcome To Islandia (gambar: wisbenbae.blogspot.com)
Welcome To Islandia (gambar: wisbenbae.blogspot.com)
Welcome to Islandia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun