Salah satu implementasi dari Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2004 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu adalah koordinasi antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Korlantas Polri, dan Jasa Raharja untuk melaksanakan survei bersama Jalur Lebaran (Jaleb).
Saya sendiri pernah terlibat di dalamnya. Sebagai PNS di Kementerian PUPR, saya ikut tim survei Jaleb pada tahun 2011-2014. Biasanya kami berkumpul di Gedung Korlantas Polri. Rapat koordinasi sebentar, lalu survei pun secara resmi dimulai. Tim survei dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok 1 survei meliputi Banten dan Lampung. Kelompok 2 meliputi Jalur Pantura Jawa. Kelompok 3 survei wilayah Selatan Jawa.
Mobil yang dibawa pun harus prima. Tahu sendiri kalau mobil forwarder polisi jalannya cepat. Kalau tidak mahir, bisa-bisa menyerempet motor. Itu yang pernah terjadi saat perwakilan Jasa Raharja memcoba membawa kendaraan. Ia menyerempet pengedara motor yang membawa hasil panen dan ia sempat oleng. Untung saja tidak apa-apa.
Kami juga punya pengalaman lucu, pindah hotel karena hotel tersebut terkenal hotel remang-remang. Nanti apa kata masyarakat melihat polisi menginap di sana. Awanya mau cari yang murah, akhirnya harus pindah hotel.
Satu hal, selama bertahun-tahun kami selalu survei Jaleb di wilayah Jawa plus Lampung. Namun tidak pernah survei di Bali. Padahal Bali termasuk daerah yang diliput media selama Jaleb. Mungkin atasan takut kita di sana bukannya survei malah berlibur, he..he... Memang di Bali juga terjadi peningkatan jumlah kendaraan namun bukan dikarenakan arus mudik tetapi arus libur nasional.
Pernah ada kejadian, kami makan garang asam di daerah Kudus. Setelah makan, perjalanan dilanjutkan. Awalnya konvoi berjalan lancar tapi lama kelamaan mobil forwarder dikemudikan lebih cepat dari biasanya. Mobil yang dibelakang pun menambah kecepatan. Tak lama kemudian mobil forwarder itu langsung menuju pom bensin. Mobil iring-iringan juga ikut masuk ke area pom bensin. Tergesa-gesa polisi tersebut turun dari mobil forwarder sambil memegangi perutnya.
“Maaf, saya sakit perut. Izin sebentar, Komandan.”
Ada-ada saja.
Sesuai Inpres No.3/2004, Kementerian PUPR fokus pada memperbaiki, meningkatkan atau membangun sarana dan prasarana jalan dan jembatan. Kementerian PUPR juga mempersiapkan sarana dan fasilitas untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, bencana alam atau kejadian lain yang mengganggu kelancaran angkutan lebaran.