Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

FWD Life, Freedom From Fear

18 Januari 2017   21:11 Diperbarui: 18 Januari 2017   22:10 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Follow your passion, be prepared to work hard and sacrifice, and, above all, don't let anyone limit your dreams.  (Donovan Bailey)

Menjalani passion serta lari dari rutinitas membuat kita merasa nyaman dan kembali bersemangat dalam menjalani hidup.   Saya sendiri rasanya seperti di-charge kembali setelah liburan dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur beberapa bulan lalu.  Rasanya life is beautiful.  

Jika kita menemukan passion dalam sebuah bidang maka kebahagiaan akan mengikuti.   Banyak hal positif yang diperoleh dari passion dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :

  1. Passion membuat seseorang menjadi lebih baik.   Hal ini disebabkan passion tidak menyebabkan banyak stres dibandingkan dengan mengerjakan pekerjaan yang tidak disukai. 
  2. Passion membuat kita lebih mudah mencapai kesuksesan.   Sebagian orang sukses mengaitkan kesuksesan mereka karena mengikuti gairah mereka.   Gairah adalah bahan bakar yang kita butuhkan untuk mengatasi hambatan dan mencapai impian.   
  3. Bekerja lebih giat karena passion menghasilkan lebih banyak energi dan stamina untuk menjadi lebih produktif.  Seperti kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump,   without passion you don't have energy, with out energy you have nothing.
  4. Selain itu membuat kita cepat berkembang .    Passion membantu kita mampu menciptakan ide-ide dan strategi baru menuju tujuan dan menjadi lebih percaya diri dalam melakukan segala sesuatu.  

Passion membuat kita lebih menghargai waktu.  Anda harus mengikuti gairah sebelum kehabisan waktu. Sayangnya, kita semua memiliki tanggal kedaluwarsa.   Don’t waste your time.   Bruce Lee yang mati muda saja pernah bilang, If you love life, don't waste time, for time is what life is made up of.   Temukan potensi luar biasa yang tersembunyi dalam diri .   Tidak ada kata terlambat untuk memulainya

Tapi masih banyak orang yang ragu-ragu untuk melakukan passion seperti bersepeda, menyelam, atau olahraga lainnya.   Orang takut melakukan aktivitas di luar rutinitasnya mirip seperti tokoh Melvin Udall yang diperankan oleh Jack Nicholson dalam As Good As It’s Get.   Takut sakit dan takut terkena kuman.  Jadinya hidup seperti monoton, berulang seperti itu setiap hari.  Apa tidak bosan?   Namun banyak orang yang takut mengejar passion-nya karena takut terjadi sesuatu dengan diri mereka.   Nanti anak-anak bagaimana?  Nanti isteri mau makan dari mana?   Akhirnya karena banyak keraguan dalam diri, mereka urung melakukan apa yang menjadi passion dalam hidup.

Ada pepatah Homo proponit, sed Deus disponit, manusia berencana tapi Tuhan yang menentukan.   Masa depan siapa yang tahu.   Agar dapat menjalani passion dengan tenang dan tanpa waswas ikut saja asuransi.    Ogah ah! Mahal dan ribet, selain itu mesti ikut tes kesehatan ini dan itu.  Itu alasan mereka.

Siapa bilang berasuransi itu mahal dan ribet.   Tak perlu menjadi menunggu kaya untuk ikut asuransi.    Hanya dengan Rp 30 ribu saja, kita dapat perlindungan jiwa.  Ibarat kata, hanya dengan menyisihkan sekitar Rp  4.500 perhari, kita bisa melakukan petualangan hidup yang menyenangkan tanpa khawatir.   Selain itu mudah, tanpa perlu cek kesehatan segala.    Beraktivitaspun menjadi lebih menyenangkan.   Membuat hidup menjadi lebih hidup.     

Rendahnya Kesadaran Berasuransi

Sayangnya, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia berasuransi masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain. Hal tersebut dikarenakan asuransi dianggap barang meah dan bukan kebutuhan utama. Selain itu, pemahaman masyarakat akan klaim juga masih kurang.  Padahal perlindungan jiwa merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia.    Asuransi dimiliki bukan seseorang harus meninggal, namun keluarga yang ditinggalkan harus tetap hidup dengan layak.

Hasil survei nasional  yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 menunjukan bahwa dari 240 jiwa penduduk Indonesia hanya 18 persen atau sekitar 43,2 juta jiwa yang sudah mengerti dan memahami asuransi dengan baik.

Bandingkan dengan Jepang, satu orang dapat memeiliki lebih dari satu polis asuransi.    Memang masyarakat kita masih lebih suka bergaya konsumtif dibandingkan preventif.   Kalau ada uang lebih baik dibelanjakan daripada ditabung atau membeli polis asuransi.   Lihat saja saat pesta diskon akhir tahun, pengunjung mall membludak.    Sepatu dan tas seharga ratusan ribu hingga jutaan saja dibeli,mosok buat beli asuransi saja tidak bisa ya?

Sedia Payung Sebelum Hujan

Rencanakanlah asuransi sebelum menjalani passion.   Sedia payung, sebelum hujan.   Jangan sampai menyesal jika semua datang terlambat.     Ingat, hidup kita bukan hanya milik kita tetapi buat orang-orang yang kita kasihi dan sayangi   Seorang suami untuk isteri.  Seorang ayah untuk anak-anak, seorang anak untuk orangtua.    Siapa yang bisa menolak ketika malaikat maut bertamu dan mengetuk pintu kehidupan kita.  Seperti cerita tentang malaikat maut dan Nabi Sulaiman.

Dikisahkan bahwa malaikat maut bertemu dengan Nabi Sulaiman dalam wujud manusia.   Saat itu Nabi Sulaiman sedang berkumpul dengan  beberapa orang sahabatnya.    Tak ada yang tahu bahwa ada malaikat maut diatara mereka kecuali Nabi.

Saat malaikat  maut hendak pergi ia memandang salah seorang sahabat Nabi Sulaiman dengan  pandangan yang aneh, lalu pergi.   Nah, sahabat Nabi dipandangi itu seolah mendapat firasat.   

"Wahai Nabi Sulaiman, mengapa tamumu itu memandangiku seperti itu?"

Jawab Nabi Sulaiman, "Ketahuilah, dia itu  adalah malaikat maut."

"Wahai Nabi, tiupkanlah angin dengan  kencang, sehingga angin itu membawaku ke puncak negeri India, sesungguhnya aku berfirasat buruk," pinta sahabat tadi.

Nabi Sulaiman memenuhi permintaan tersebut dan memerintahkan  kepada angin untuk membawanya ke tempat yang diinginkan.

Selang beberapa saat malaikat maut datang,

"Apa urusanmu dengan salah seorang sahabatku, mengapa engkau pandangi dia seperti itu?" tanya Nabi Sulaiman.

"Aku memandanginya karena merasa heran.   Ia tercatat didaftar kematian bahwa ia akan mati di sebuah negeri di India.   Namun saat itu aku melihatnya masih bersamamu di sini.    Kemudian, di tempat yang telah ditentukan, pada waktu yang telah digariskan kulihat ia datang kepadaku dan kucabut nyawanya,” jawab malaikat maut.

Semua orang tahu dan tidak bisa menolaknya, kehidupan akan berakhir dengan kematian. Namun begitu, hal yang pasti ini merupakan rasa takut paling utama yang dimiliki manusia. Sebagian besar merasa takut atau mencemaskan, apa yang akan terjadi setelah kematian. Dan tidak sedikit yang mengidap Thanatofobia, ketakutan berlebihan akan datangnya ajal.   Kenyataannya, tak seorangpun bisa menghindari maut.  

Saya juga pernah mengalami kejadian nyaris tenggelam saat berlibur di Nusa Tenggara Barat.   Semua semestinya menyenangkan.     Kala itu saya bersama teman-teman asyik ber-snokling di Pulau Gili Trawagan dan Gili Meno.  

Saat di Gili Trawangan, saya hanya bersnokling di pinggir pantai dan dekat kapal sambil berpegangan pada tali pengaman.      Namun sewaktu di Gili Meno, karena keasyikan mencari penyu laut, saya terpisah dengan teman-teman dan terbawa arus ke arah pantai.   Saya yang pada dasarnya tidak terlalu oandai berenang menjadi panik.    Saya tersedak air laut dan kesulitan bernapas.  

Saya berusaha tidak panik dan tetap tenang.     Untungnya posisi saya saat itu sudah dekat pantai.   Kaki terluka karena menghantam karang laut dan terhantuk batu.  Kedua kaki saya berusaha mencari pinjakan yang aman.   Akhirnya pada sebuah batu karang yang cukup besar, saya coba menjempit dengan kedua kaki saya agar saya bisa berdiri dengan stabil.    Setelah itu saya lepaskan kacamata snorking untuk mengeluarkan air yang tersisa dan terbatuk-batuk.  

Saya melambaikan tangan ke arah kapal.   Awalnya mereka pikir saya sedang kegirangan sampai melambaikan tangan  seperti itu.   Mereka malah balas melambaikan tangan.   Piye toh?    Lama-lama mereka sadar kalau saya minta tolong untuk dijemput.  Seorang penyelam menghampiri dan membantu saya naik ke atas kapal.    Kapok?  Tidak juga.   Malah ketagihan, ha..ha…ha…

gili-trawangan-587f839bd57a611f0aa91e1e.jpg
gili-trawangan-587f839bd57a611f0aa91e1e.jpg
Di kantor, ada rekan kerja yang takut terbang (aerophobia), akhirnya ia tidak bisa kemana-mana.  Paling banter ia ikut dinas luar kota ke Bandung atau Serang yang dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari Jakarta.   Awalnya saya juga takut terbang.   Namun saya berusaha menikmatinya.   Saya tak akan tahu keindahan dan kekayaan alam Indonesia, asyiknya snorkling, kelilling pulau, berkemah atau nikmatnya kuliner suatu daerah, jika tidak berpergian.

FWD Life

Seperrti yang saya tulis di atas, bahwa asuransi diri bukan lagi hal yang mahal, rumit, dan ribet.   Buktinya FWD Life menawarkan asuransi yang begitu mudah.   Ikut asuransi FWD Life membuat kita tak takut untuk menjalani passion.  Freedom from fear…….

situs FWD Life Indonesia.
situs FWD Life Indonesia.
Bebas Aksi Flash 1 minggu melindungi apapun dan dimanapun aktivitas kamu hanya dengan premi Rp 30.000.    Manfaat Asuransi Bebas Aksi selain mendapat masa perlindungan selama 1 minggu, juga manfaat Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Rp 25.000.000.   Atau   Manfaat pertanggungan Ketidakmampuan Akibat Kecelakaan hingga Rp 25.000.000.   Sedangkan  Manfaat Penggantian Biaya Pengobatan Akibat Kecelakaan mencapai Rp 2.500.000. 

Selain itu tersedia pula Bebas Aksi Flash  selama 1 bulan (30 hari) dan 3 (90 hari) bulan.  Mulai masa berlakunya terserah kita.   Paling cepat adalah saat pembayaran premi.   Misalkan kita membayar di tanggal 18 Januari 2017, kita bisa memilih berlakunya mulai tanggal itu.    Dapat juga memilih setelah tanggal tersebut.

fwd-life02-587f83bfa6afbd490928d2f9.jpg
fwd-life02-587f83bfa6afbd490928d2f9.jpg
Tidak hanya melindungi diri dari kecelakaan lalu lintas atau bencana alam tapi juga saat kita berolahraga, nonton konser, hobi berisiko tinggi, dan melakukan aktivitas lainnya.     Perlindungan berlaku di seluruh dunia.    Sehingga tak perlu khawatir tidak ter-cover asuransi bila kita berniat mau menonton konser reuni Guns N' Roses di Singapura pada 25 februari 2017 untuk melihat Axl Rose, Slash dan Duff McKagan.  

Atau tidak usah jauh-jauh, misalkan kita nonton sepak bola di tanah (dulu teman saya bilang bukan nonton sepak bola tapi nonton tinju), merasa lebih tenang dan aman.   Dengan FWD Life, kita jadi bebas menjalani passion.    Apa pun passion kita, kejar tanpa ragu karena itu yang membuat hidup jadi seru.     Mengutip frasa latin Horatius : carpe diem, quam minimum credula postero,  yang artinya "petiklah hari dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok."

Sumber gambar : dokumen pribadi dan situs FWD Life Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun